Pesan dari politikus Nasdem Akbar Faizal ke Deputi Kantor Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho bocor ke publik. Bocornya SMS tersebut dapat memicu delegitimasi pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, selain berbicara tentang tindakan diskriminatif Luhut Pandjaitan dalam merekrut personil kantor Kepala Staf Kepresidenan, dalam SMS tersebut juga disinggung usaha Luhut memanipulasi data Pemilu yang dimiliki oleh KPU.
"Di SMS-nya Akbar menyinggung bahwa Luhut memiliki sebuah sistem IT untuk mengambil data-data Pemilu yang dimiliki oleh KPU. Ini adalah informasi yang sangat penting. Apalagi sekarang Akbar sudah mengakui bahwa SMS yang belakangan bocor itu adalah benar ia yang mengirimkan," ujar Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman dalam keterangannya, Senin (6/4).
Jajat mengatakan, karena rendahnya kepercayaan rakyat kepada institusi-institusi penegak hukum, bisa-bisa rakyat akan bergerak sendiri untuk menindaklanjuti tindakan manipulasi data KPU yang dilakukan oleh Luhut. Apalagi sudah menjadi rahasia umum, institusi-institusi penegak hukum di Indonesia jarang punya nyali untuk menyentuh orang Istana.
"Luhut sekarang adalah salah satu orang paling berkuasa di negeri ini. Kenapa Jokowi memberikan kuasa begitu besar kepadanya? SMS Akbar Faisal membuat misteri jasa Luhut kepada Jokowi di Pilpres lalu menjadi terang benderang," demikian Jajat.
Pesan Akbar Faisal ke Yanuar Nugroho disampaikan di dalam grup yang berisi segelintir orang. Bocoran pesan tersebut pertama kali dicuitkan oleh netizen melalui akun Twitter @yani_bertiana. Belum diketahui siapa sosok pemilik akun ini.
"Selamat berlibur, teman-teman semua......... Ini ada bocoran SMS dari Akbar Faizal kepada Yanuar Nugroho, Deputi Kepala Staf Kepresidenan," tulis akun itu tadi siang. Ada sekitar 40 cuitan terkait pesan dari Akbar Faizal ini.
Berikut adalah cuplikan SMS Akbar Faisal kepada Yanuar Nugroho seperti dikutip dari akun @yani_bertiana terkait sistem IT yang dimiliki oleh Luhut: "… Juga proposal beliau tentang sistem IT beliau yang cukup memarkir mobil di depan KPU dan seluruh data-data bisa tersedot. Kami di Jl. Subang 3A --itu markas utama pemenangan Jokowi Mas-- terkagum-kagum membayangkan kehebatan teknologi Pak LBP sekaligus mengernyitkan dahi tentang proses kerja penyedotan data tadi …."[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA