post image
KOMENTAR
Pengamat Politik, Teguh Santosa angkat bicara soal berbagai kritik yang dilancarkan oleh kader PDI Perjuangan terhadap Presiden Jokowi atas berbagai kebijakan pemerintahan dan ekonominya. Menurutnya, kritik yang disampaikan oleh para kader partai pengusung Jokowi di Pilpres 2014 lalu tersebut merupakan hal yang harus didukung sebagai sebuah gerakan yang bertujuan untuk perbaikan pemerintahan dan transparansi pengelolaan Migas.

Disisi lain, peran Megawati selaku pimpinan partai pendukung tersebut menurutnya juga harus lebih terlihat agar kondisi tersebut tidak dimanfaatkan oleh kalangan lain untuk membenturkan Mega dan Jokowi.

"Saya dukung kritik terhdp gaya kepemimpinan Pak Jokowi yg di luar harapan kita semua. Di sisi lain saya harap Mbak Mega hati2, jgn terhasut Sengkuni yg ingin melihat Mbak Mega dan Pak Jokowi pecah #megawati," kicaunya melalui akun twitternya @teguhtimur, Kamis (2/4/2015).

Mantan pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan kritik yang dilancarkan oleh kader banteng tersebut merupakan kritik "bermata dua" yang justru memperparah kerusakan negara.

"Benar, ada kebijakan pemerintah yg tdk pro rakyat. Dan itu harus dikritisi. Pak Jokowi harus diingatkan. Tetapi semangat dari kritik itu adalah utk memperbaiki, bukan menggusur Pak Jokowi. Jangan sampai Mbak Mega dijadikan kelompok di luar PDIP sebagai kuda troya utk hancurkan Pak Jokowi. Ini bumerang!. Mbak Mega hrs bantu Jokowi dgn memberikan kesemptan kpdnya membentuk tim ekonomi yang mumpuni...," tambahnya.

Diketahui beberapa kader PDIP sangat galak terhadap Jokowi antara lain, Effendi Simbolon dan Kwik Kian Gie. Keduanya menghajar habis-habisan Jokowi soal kenaikan BBM. Effendi menyebut Jokowi presiden prematur yang tidak mengerti garis partai, sedangkan Kwik menuding Jokowi melanggar konstitusi dengan kenaikan BBM itu.

Hasto Kristianto, Junimart Girsang, dan Masinton Pasaribu juga ikut-ikutan. Ketiganya mempersoalkan keputusan Jokowi membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Mereka menjadi pelopor DPR memanggil Jokowi ke Senayan untuk memberikan penjelasan langsung.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa