Pemerintah Kota Bandung mulai hari ini menerapkan program Senin Tanpa Nasi. Tujuan program ini katanya untuk menekan konsumsi beras yang berlebihan dan turut mensukseskan program Pemerintah Propinsi Jabar yang telah digulirkan terlebih dahulu.
Walau begitu, program ini dirasa masih minim sosialisasi. Banyak warga Bandung yang tidak mengetahui program Senin Tanpa Nasi ini. Seperti Wawan, warga Kopo yang ditemui sedang menyantap makan siang di sebuah rumah makan di kawasan Jalan Merdeka Bandung.
"Saya tidak tahu ada program Senin Tanpa Nasi, Pemkot Bandung sosialisasinya kurang gencar," ujar Wawan, Senin (30/3).
Wawan mengatakan, pastinya ada pro dan kontra dalam setiap program baru yang digulirkan pemerintah kota. Tetapi mestinya harus lebih dipikirkan dampak lainnya jangan asal mengadopsi kebijakan pemerintah daerah lain saja.
"Kasihan juga pengusaha restoran atau warung nasi tiap Senin tidak ada yang beli," tuturnya, seperti diberitakan RMOL Jabar.
Kevin, warga Jalan Kiaracondong juga demikian. Dia mengaku tidak mengetahui program Senin Tanpa Nasi.
"Kita kan masyarakat Indonesia, setiap hari sudah terbiasa makan nasi. Mestinya Pemkot Bandung menerapkan program yang lebih pro rakyat," ujarnya.
Kevin bilang, masih ada warga Bandung yang tidak dapat mengonsumsi nasi setiap harinya. Akan lebih baik, bila Pemkot Bandung mendata warganya yang miskin melalui perangkat RT/RW kemudin memberikan bantuan berupa sembako termasuk beras.
"Indonesia ini negara agraris, Jawa Barat juga merupakan daerah penghasil beras, tidak mungkin mengalami krisis pangan," demikian Kevin. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA