
Penilaian itu disampaikan Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Mustar Bonaventura, dalam siaran persnya pagi ini (Rabu, 25/3).
Karena, Mustar mengingatkan, sewaktu Presiden menyusun kabinet muncul penolakan di media massa terhadap orang-orang partai untuk masuk pemerintahan.
"Sekarang ketika posisi-posisi di luar kabinet dan jajaran eksekutif sedang disusun, lalu muncul penolakan agar posisi-posisi di luar jajaran eksekutif tidak diisi oleh para relawan," ungkapnya.
Alasannya, para penolak orang partai dan relawan tersebut menilai jabatan di pemerintahan dan posisi-posisi di luar kabinet seperti BUMN harus diisi orang-orang profesional.
"Walaupun dikemas dengan kata profesionalisme dan segudang kata-kata indah lainnya, tapi sesungguhnya tujuan penolakan-penolakan itu sangat jelas bahwa kelompok-kelompok anti Jokowi ingin memisahkan partai dan relawan dari Jokowi," ungkap Mustar.
Menurutnya, para penolak tersebut tidak agar Jokowi dikelilingi oleh orang-orang yang secara nyata-nyata memperjuangkan Presiden ke-7 tersebut saat kampanye Pilpres.
"Tapi sebisa mungkin berbagai posisi itu diisi oleh orang-orang yang tidak mendukung apalagi memperjuangkan Jokowi. Kalau bisa bahkan diisi oleh orang-orang yang anti Jokowi," kesal Mustar. [zul]
KOMENTAR ANDA