
"Medan butuh politik yang bersih," katanya via selulernya, Selasa (24/3/2015).
Mantan caleg PKPI untuk DPR RI dari dapil Sumut 1 ini mengatakan, saat ini Medan masih sulit berkembang karena para pemimpinnya masih "terhutang" pada para pemodal yang "mengongkosi" biaya politiknya ketika bertarung di Pilkada. Sistem politik kapitalis ini menurutnya akan terus membuat kota Medan tetap sulit mengejar ketertinggalan dari kota-kota besar lainnya di Indonesia.
"Ketika ia (walikota) duduk, yang ngatur ya tetap "pemodalnya". Jadinya kepentingan rakyat terabaikan karena memenuhi kepentingan sang pemodal," ketusnya.
Jelang Pilkada Medan 2014, ia mengaku akan turun ke Medan untuk turut memeriahkan perpolitikan jelang Pilkada 2015. Sebagai orang yang lahir dan besar di Medan, ia mengaku terpanggil untuk turut berupaya memberikan yang terbaik di Kota Medan.
"Saya akan turun kesana, diterima atau tidak yang pasti saya sudah berupaya memberikan sumbangsih saya untuk kebaikan Medan," sebutnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA