Gerah dengan nasib buruh migran Indonesia yang tidak kunjung membaik, para mantan tenaga kerja Wanita (TKW) di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menginisiasi pendirian bank khusus TKI bernama BMT FWBM. Bank ini mendorong agar para TKI aktif dan purna mulai berfikir tunjangan masa tua.
"Kami dari dulu memang ingin memiliki bank khusus buruh migran. Kami merasa khawatir karena buruh migran selalu dieksploitasi di luar negeri tanpa sempat memikirkan masa depan," kata Ketua Pengurus BMT FWBM, Diah Widiantini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/3).
Diah mengatakan, ide awal pendirian bank ini dari fakta bahwa penghasilan sebagian besar buruh migran di Indonesia habis dikonsumsi. Alhasil, saat masa kontrak habis, para buruh migran ini terpaksa kembali bekerja ke luar negeri demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Jarang yang berfikir investasi apalagi usaha," ujarnya.
BMT FWBM mengkampanyekan gerakan menabung untuk TKI aktif. Dengan demikian, saat kembali ke kampung halaman kelak memiliki tabungan yang cukup untuk membuka usaha atau investasi dalam bentuk lain.
Bank ini juga melayani pembiayaan atau kredit TKI yang hendak membuka usaha atau investasi properti.
"Tabungan para TKI aktif akan disalurkan untuk membantu saudara yang sudah berada di Indonesia maupun masih bekerja di luar negeri namun perlu modal investasi,” jelasnya.
Diah menambahkan, BMT ini didirikan oleh 10 forum warga buruh migran yang tersebar di 10 desa kecamatan Nusawungu. Ke depan, saat sistem sudah memungkinkan, BMT ini berfungsi semacam credit union (CU) yang salah satu pelayanannya adalah transfer antarnegara. Saat sistem berjalan TKI bisa mengirim penghasilan (remiten) lewat bank ini.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA