Sebanyak 16 orang rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Hamba Murabulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Jumat, 20 Maret 2015. Mereka mengalami masalah dengan kesehatannya.
"Saat ini sebanyak 16 orang rimba sakit dan dirawat di rumah RSUD Muara Bulian," kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD Hamba Muara Bulian, Firdaus, Jumat, (20/3/2015)
Menurut Firdaus, 16 warga SAD tersebut masih dalam perawatan dan didiagnosis tim medis. Untuk sementara ini penyakit yang diderita mereka bermacam-macam. Di antaranya sakit ispa, cacingan, dan malaria. Tapi sebagian besar mereka menderita penyakit malaria akibat tinggal di dalam hutan taman nasional.
Firdaus menjelaskan, untuk penangganan warga SAD, pihak rumah sakit sudah menyediakan tempat atau ruangan khusus. Kata Firdaus, di antara mereka juga ada yang dirawat inap dan rawat jalan.
Untuk rawat inap sendiri umumnya selama tiga hari. Jika sudah ada perubahan maka mereka diperbolehkan untuk pulang kembali ke hutan rimba sebagaimana kehidupan mereka selama ini.
Dugaan sementara penyebab banyaknya warga SAD yang mengalami sakit karena perilaku hidup yang tidak bersih. Selain itu, perilaku mereka yang berpindah-pindah tempat juga jadi pengaruh.
Pihak rumah sakit sendiri sudah berbicara dengan pendamping SAD agar mereka bisa berperilaku hidup bersih. Sebab hidup bersih bisa mencegah dan menghindari penyakit.
Berdasarkan pantuan dari rumah sakit, warga SAD dirawat di ruang penyakit dalam dan ruang anak. Pihak RSUD Hamba menempatkan ruang khusus bagi warga SAD dan tidak bercampur dengan pasien lain.
Sedikitnya, sebelas orang SAD di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi, meninggal sejak enam bulan terakhir. Mereka yang dikenal sebagai "Orang Rimba" itu diduga tewas akibat kekurangan pangan dan air bersih.[rgu/ant]
KOMENTAR ANDA