Presiden Jokowi serius mendukung penciptaan pengusaha-pengusaha baru dan tangguh nasional. Jokowi pun menyatakan siap mendukung dan mempersiapkan sedikitnya 10 pengusaha muda agar dapat menjadi pengusaha tangguh dan siap bersaing di pentas nasional.
Demikian disampaikan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia, usai pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa kemarin (17/3).
Menanggapi rencana tersebut, Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra), Poempida Hidayatulloh menilai, niat Presiden Jokowi akan orbitkan 10 pengusaha muda seyogianya segera dibatalkan.
"Karena ini jelas tidak sesuai dengan semangat yang termaktub dalam konstitusi RI, yaitu mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Poempida mengingatkan, janji seorang Jokowi saat masih menjadi calon presiden (capres), bahwa seorang Jokowi akan hanya patuh kepada konstitusi.
Mengorbitkan hanya 10 pengusaha, menurut Poempida bukan saja mengandung nuansa ketidakadilan, tapi sangat berbau KKN. Ditegaskan Poempida, pemerintah secara adil dan merata harus menciptakan suatu iklim usaha yang baik, sehingga siapa pun yang berusaha dalam kondisi yang kondusif akan menunjang tubuh kembangnya semua sektor usaha dan memacu pertumbuhan ekonomi.
Menurut Poempida, yang dibutuhkan setiap pengusaha, apalagi pengusaha muda alias pemula adalah; kepastian peraturan dan kebijakan pemerintah; kepastian dan penegakan hukum; kemudahan dan tersedianya akses pada permodalan; nilai tukar rupiah yang kompetitif dan stabil; dan suku bunga rendah yang terjangkau bagi semua tingkatan pengusaha.
"Jika pemerintah dapat menciptakan kondisi di atas, maka tidak hanya 10 pengusaha saja, tapi akan lebih banyak lagi pengusaha tangguh yang terorbitkan. Pengusaha tangguh tercipta bukan karena fasilitas tapi karena kerja keras dan keuletannya dalam berusaha," tukas politisi Golkar ini.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA