Sekretaris Pusat Studi dan Kajian Sejarah (Pussis) Unimed Eron L Damanik khawatir, maraknya masyarakat yang demam batu saat ini akan mengganggu keberadaan situs bersejarah yang ada di derah-daerah di Indonesia.
Pasalnya, tidak menutup kemungkinan banyaknya masyarakat yang berburu batu akik hingga ke situs sejarah yang tidak terjaga atau belum pernah tersentuh oleh peneliti.
"Saat ini belum ada kita temukan, namuin tidak menutup kemungkinan banyaknya penggemar batu akik membuat masyarakat mencoba menggali di tempat situs-situs bersejarah yang akan dirusak oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab," katanya, Selasa (17/3).
Ia mencontohkan, seperti situs sejahar candi yang berada di Padang Lawas Utara.
Disitu, dahulunya banyak masyarakat yang memburu karena dipercaya di dalamnya terdapat lempengan emas.
"Sempat pernah diburu, namun sudah diantisipasi oleh pemerintah setempat," katanya.
Untu itu, ia menghimbau kepada pemburu batu akik untuk tidak merusak situs sejarah "Para pemburu batu akik harus melestarikan tempat bersejarah. Ini dilakukan agar dapat diperkenalkan kepada anak cucu kita," pungkasnya. [hta]
KOMENTAR ANDA