Dinas Pertanian Sumatera Utara menargetkan penanaman 16.000 hektare kedelai. Hal ini dilakukan guna mendongkrak perolehan hasil kedelai di Sumut pada tahun 2015.
"Disamping jagung dan padi, kedelai juga merupakan salah satu komoditi yang harus digenjot produksinya dalam swasembada pangan nasional. Jadi pada tahun ini, diprogramkan penanaman kedelai hingga 16.000 hektare. Lokasinya berada di Deli Serdang, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Simalungun, Serdang Bedagai, hingga Langkat," ungkap Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian Sumut, John A Sinaga, Selasa (17/3/2015).
Untuk Kabupaten Deli Serdang, katanya, realisasinya telah berjalan.
"Komoditi kedelai telah berhasil ditanam sebesar 1.200 hektare. Dengan adanya program gerakan pengelolaan tanaman terpadu, melalui bansos yang diberikan langsung ke rekening kelompok tani diharapkan dapat menumbuhkan minat petani dalam menanam kedelai," katanya.
Untuk menanam, jelasnya, petani tidak perlu lagi mengeluarkan modal karena sudah dibiayai oleh pemerintah.
"Secara teknis, jumlah tersebut dapat tercapai. Tetapi dalam mengembangkan kedelai ini banyak hal yang memang menjadi persoalan. Salah satunya adalah persoalan harga," katanya.
Diakuinya, pada tahun 2013 lalu, ada SKB yang menyatakan bahwa harga beli untuk kedelai dari petani sebesar Rp 7.500 per kg. Namun, pada kenyataannya petani masih tetap menjual kedelai dengan harga berkisar Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kg.
"Alhasil dengan harga yang rendah itu, petani pun lebih berpikir untuk mengembangkan komoditi lain semisal jagung. Karena hal itu dianggap petani lebih menguntungkan mereka. Untuk di Sumut SKB itu belum ada terfasilitasi. Saya tidak tahu kenapa, yang bisa menjawabnya adalah Bulog, karena itu wewenang mereka," sebutnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA