Para sesepuh Golkar Sumut yang mendatangi kantor DPD Golkar Sumut di Jalan Wahid Hasyim sepakat bahwa kepengurusan DPP Golkar yang sah merupakan versi Munas Bali yang menghasilkan Ketua Umum Aburizal Bakrie atau Ical.
Mereka bahkan meminta agar salah satu poin pernyataan mereka yang tertulis " Hendaknya legowo dan ikhlas menerima siapapu yang memimpin partai Golkar sesuai AD/ART Partai Golkar, sesuai hukum, undang-undang dan peraturan yang belaku" diganti menjadi "DPD Golkar Sumut hanya mengakui kepengurusan DPP Golkar versi Munas Bali".
"Kita harus punya sikap, jangan mengambang seperti ini," kata Teguh Sitepu (79), Senin (16/3/2015).
Sitepu mengatakan sikap yang tidak mengambang sangat diperlukan dalam politik apalagi hal tersebut dilakukan pada jalur yang benar. Dengan demikian, kader Golkar tidak akan mudah "diobok-obok" oleh kekuatan dari luar yang berkepentingan untuk melemahkan Golkar.
"Saya dulu ketika mendirikan Golkar Asahan tetap menjunjung sikap yang tegas sesuai aturan. Itu bukti saya cinta dengan partai ini," ungkapnya.
"Paksaan" untuk menyepakati DPD Golkar Sumut untuk mengakui kepengurusan kubu Ical sendiri ditolak oleh Wakil Ketua DPD Golkar Sumut, Hanafiah Harahap. Menurutnya, saat ini mereka tidak dalam kapasitas menyepakati untuk dukungan terhadap salah satu kubu. Melainkan mereka tetap mengutamakan kebersamaa diantara sesama kader.
"Kita harus memahami bahwa pertemuan ini bukan untuk melahirkan kesepakatan mendukung salah satu kubu. Namun kita hanya mendukung agar golkar tidak terpecah," tegasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA