Ditengarai kekurangan murid pada setiap penerimaan siswa baru, sejumlah sekolah swasta tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pematang Siantar terancam ditutup.
Hal itu disampaikan tokoh pendidikan, HM Natsir Armaya Siregar, Minggu (15/3).
Dikatakan Natsir, kenyataan yag bisa di temukan di sejumlah sekolah di Pematang Siantar saat ini, beberapa SMA hanya menerima 15 sampai 20 murid.
"Sebagian sudah tidak beroperasi, dan dalam kurun waktu beberapa tahun ini, beberapa SMA hanya menerima 15 sampai 20 murid," kata Natsir seperti dilansir Antaranews.
Dengan kemampuan yang sedikit itu, lanjut Arman, sekolah swasta tidak akan mampu memberikan honor yang layak bagi tenaga pengajar sehingga jumlah guru yang menganggur pun bertambah.
Kondisi ini menimpa SMA umum swasta yang tidak mampu bersaing dalam pelayanan manajemen dan dalam mencerdaskan siswa sehingga tidak dipilih orang tua murid.
Di sisi lain, Pemerintah Kota kata Arman juga mengabaikan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional yang menetapkan aturan untuk satu ruang belajar diisi 32 murid.
"Rata-rata sampai 40-an orang, dan memunculkan penambahan ruang kelas baru, sehingga sebarannya di sekolahan tidak merata," kata Armaya.
Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) sudah meminta pemerintah dan DPRD membahas masalah pendidikan dengan regulasi yang jelas dan tegas melalui Perda. [hta]
KOMENTAR ANDA