post image
KOMENTAR
CEO maskapai AirAsia Tony Fernandes mengaku upaya pencarian para korban dalam penerbangan QZ8501 yang terjatuh di perairan Indonesia tahun 2014 sebagai sebuah kesuksesan yang besar. Hal ini mengingat lebih dari 100 jenazah berhasil ditemukan termasuk bagian penting dari pesawat yakni kotak hitam (black box).

Ia juga selalu menyatakan pesannya bahwa mereka tidak akan menyerah dalam upaya pencarian tersebut. Namun secara logika, ia juga mengaku tidak akan melakukan upaya tersebut harus dilakukan dengan menetapkan batas waktu.

"Ada jangka waktu tertentu dan kami telah mencapai kata sepakat dengan keluraga korban bahwa pencarian ini bukan sesuatu yang bisa terus dilakukan tanpa batas waktu," sebutnya saat berbicara di Sydney, Australia dilansir AFP.

Tony memberikan sedikit bocoran waktu yang sudah disepakati dengan para anggota keluarga korban QZ8501. Menurutnya kemungkinan sekitar 10 hari kedepan, upaya tersebut akan resmi dihentikan.

"Sangatlah penting bagi kami bahwa keluarga menyetujui hal ini. Saya perkirakan tujuh hingga sepuluh hari ke depan, dan mungkin kami akan mengakhiri pencarian," tambah Fernandes.

Badan Sar Nasional (Basarnas) telah resmi menutup operasi pencarian pokok QZ8501 pada 3 Maret. Namun, Basarnas masih melakukan operasi pencarian berskala kecil untuk mencari sisa korban hilang.

Diketahui kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 terjadi pada 28 Desember 2014 lalu. Dalam insiden tersebut 162 penumpang dan kru dinyatakan tewas. Dalam upaya pencarian, petugas berhasil mengangkat sekitar 100 jenazah para korban.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel