Ekonom senior DR. Rizal Ramli termasuk pihak yang kaget melihat citra Presiden Joko Widodo anjlok dalam waktu singkat.
Menurut mantan Menko Perekonomian itu, ada dua hal yang harus segera dilakukan Jokowi untuk mengembalikan dukungan rakyat kepada dirinya pada posisi semula.
Kedua hal itu adalah, pertama membuktikan kepada masyarakat kelas bawah bahwa Jokowi memiliki kemampuan mewujudkan ekonomi Trisakti, dan kedua membuktikan kepada kelompok aktivis dan intelektual bahwa dirinya memiliki komitmen yang kuat dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
"Sejauh ini nyaris semua kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi menyenangkan golongan investor, bond holder dan pemegang surat utang Indonesia. Tetapi di sisi lain membuat rakyat kecil semakin susah," kata Rizal Ramli dalam perbincangan dengan redaksi pagi ini, Selasa (10/3/2015).
"Beras miskin dihapus, harga migas dinaikkan. Ini menggeogoti kesejahteraan kelas menengah bawah," sambungnya.
Rizal Ramli mengkritik tim ekonomi Jokowi yang terkesan hanya punya satu cara untuk memperbaiki perekonomian nasional, yakni dengan menaikkan harga barang kebutuhan publik.
Padahal, kalau harga public utility dinaikkan, Indonesia tidak akan kompetitif. Justru seharusnya harga public utility diturunkan agar Indonesia menjadi kompetitif di Asia.
Rizal Ramli mencontohkan manuver yang dilakukannya saat dipercaya menjadi Komisaris Semen Gresik dalam waktu yang relatif singkat. Caranya dengan menurunkan biaya produksi semen sebesar 8 dolar AS per ton. Dari kebijakan ini, Semen Gresik bisa menghemat Rp 1,5 triliun dan akhinya mampu membeli pabrik semen di Thailand.
Selain itu, di dalam urusan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi pun Jokowi terlihat tidak tegas dan tidak sungguh-sungguh.
Ini semua berawal dari keputusan Jokowi mencalonkan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, yang disambut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menetapkan orang dekat Megawati Soekarnoputri itu sebagai tersangka kasus gratifikasi.
Jokowi memang telah membatalkan pencalonan BG, tetapi tiga Plt pimpinan KPK yang ditunjuknya tidak kunjung memgembalikan kepercayaan publik.
"Kedua faktor ini bergabung jadi satu sehingga citra Pak Jokowi merosot cepat," masih kata Rizal Ramli.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA