Puluhan seniman yang mengatasnamakan Rumah Kita melakukan aksi 'ngamen' di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jalan AH Nasution, Senin (9/3).
Aksi yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan keperihatinan seniman terhadap kosongnya Kas Pemprov Sumut serta lambatnya pemberantasan korupsi di Kejatisu.
Dengan membawa peralatan band diatas kendaraan besar lengkap dengan sound sistem, para seniman menggelar konser 'kecil' dan meminta sumbangan kepada para pengguna jalan.
Ketua Umum Rumah Kita, Iskandar Z Sembiring mengatakan, aksi ini dilakukan karena kondisi kas Pemprovsu yang kosong serta hutang-hutang bantuan derah bawahan (BDB).
Selain itu, dalam kurun waktu 4 tahun Pemprovsu menahan dana bagi hasil (DBH) dengan jumlah Rp1,9 Triliun yang bersumber dari pajak Daerah Provinsi.
Bahkan, praktik pencaloan disinyalir terjadi dalam proses pemilihan calon direksi PDAM Tirtanadi.
"Uang yan terkumpul nantinya akan kita berikan untuk mengisi kekosongan kas di Pemprovsu dan semoga Gubernur Sumut mampu cross check kinerja yang dilakukannya,"ucapnya.
Selain itu, dalam aksi 'ngamen' tersebut, Kejatisu juga mendapat sorotan. Banyak kasus korupsi mandek ditangani kejaksaan. Kinerja Kejatisu yang dinilai belum berjalan baik ditingkat penyidikan maupun penyidikan.
" Kejatisu jangan tebang pilih sejumlah kasus di Kejatisu kami minta agar jangan menjadi ATM berjalan terhadap sejumlah pejabat terlapor." pungkasnya. [ben]
KOMENTAR ANDA