Bulan Juni 2014 lalu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pernah menyampaikan indikasi kerugian senilai Rp 1,41 triliun dalam Laporan Keuangan APBD DKI Jakarta 2013.
Pernyataan BPK mengenai hasil audit itu dapat dilihat disini BPK temukan indikasi kerugian di APBD DKI Jakarta 2013.Namun, entah mengapa hasil audit BPK itu seakan lenyap ditelan bumi.
"Seolah audit yang telah dilakukan BPK itu hilang misterius. Indikasi korupsi Ahok dan Jokowi ini perlu ditelusuri lagi," ujar aktivis Iwan Sumule, Sabtu (7/3).
Ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa dan jika perlu menangkap pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada masa itu, Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama.
Bahkan,ia menduga hasil audit BPK itu juga digunakan oleh oknum pimpinan KPK Abraham Samad sebagai alat tawar untuk mendapatkan posisi calon wakil presiden.
"Kuat dugaan Abraham Samad menggunakan kasus audit BPK tersebut sebagai bargaining untuk menjadi wapres Jokowi ketika itu dengan tidak melakukan penyelidikan dan penyidikan atas temuan BPK tersebut. Audit BPK dengan jelas dan tegas menyatakan telah terjadi indikasi dan potensi kerugian negara dalam pelaksanaan APBD DKI Jakarta 2012 maupun 2013," pungkasnya. [ben]
KOMENTAR ANDA