Maraknya aksi kejahatan di kota Medan sepertinya tidak memandang siapa saja. Bahkan para jurnalis tidak luput dari ancaman baik terhadap diri maupun keselamatannya.
Peristiwa paling anyar adalah dijambretnya kamera milik Said Harahap, fotografer Harian Analisa. Kamera DSLR 5D Mark III dan lensa 16-35 mm series-L miliknya dijambret dua pemuda yang mengendarai motor Yamaha tanpa plat nomor di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di samping gedung Lonsum, Kecamatan Medan Barat, Rabu (4/3/2015) malam.
Saat itu korban bersama beberapa rekannya sedang melakukan pemotretan untuk foto berita di depan gedung Lonsum. Saat sedang asyik memotret, kedua pelaku yang mengendarai motor tiba-tiba langsung merampas kamera korban.
Beberapa waktu silam, jurnalis Harian SIB, Roy Simorangkir juga menjadi korban perampokan 6 pelaku yang menggunakan 3 sepeda motor yang berjarak 300 meter dari rumahnya.
Maraknya kasus kejahatan yang menimpa para jurnalis ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan menghimbau para jurnalis untuk mengutamakan “safety”, serta kewaspadaan dan keamanan baik saat sedang bekerja menjalankan tugas jurnalistik, maupun seusai bekerja.
“Jika ada potensi ancaman keselamatan, hindari pulang tengah malam sendirian, apalagi saat ini sedang marak terjadinya begal. Jika terpaksa pulang malam sendirian, sebaiknya jangan melewati jalanan yang sepi yang rawan tindak kejahatan,” kata Koordinator Divisi Advokasi AJI Medan, Agoez Perdana, Jumat (5/3/2015).
AJI Medan juga meminta Kapolresta Medan, untuk dapat menggiatkan anggotanya dan personil Polsek-Polsek di Jajaran Polresta Medan untuk meningkatkan patroli di malam hari, terutama di wilayah yang rawan tindak kejahatan.
“Jika harus melakukan liputan di malam hari, beri perhatian ekstra pada alat-alat yang dipakai dalam menjalankan tugas jurnalistik, misalnya kamera yang berharga mahal. Karena kita tidak pernah tahu mungkin saat itu sedang diintai pelaku yang berniat jahat, sehingga kewaspadaan mutlak diperlukan,” tutup Agoez. [ben]
KOMENTAR ANDA