post image
KOMENTAR
Foto Kapolres Denpasar Kombes Pol Djoko Hari Utomo dengan terpidana mati gembong narkoba Bali Nine, Andrew Chan menuai protes dari warga Australia.

Sejumlah orang di Australia menilai foto dalam perjalanan dari Lapas Kerobokan, Bali ke Lapas Nusakambangan, Cilacap di pesawat Wings Air itu sebagai pose diri dengan ekspresi 'bahagia'.

Ekspresi Djoko dalam foto yang diambil jurnalis Kompas TV itu dianggap tidak memahami apa yang dirasakan sang terpidana mati dan warga negeri kanguru.

"Parliament calls for mercy for Chan and Sukumaran; Denpasar police chief, meanwhile, takes a selfie with the pair (Parlemen sedang berusaha meminta pengampunan untuk Chan dan Sukumaran, sementara itu Kapolres Denpasar berfoto selfie dengan mereka)," kicau warga Australia, @srpeatling.

"Photos of Indonesian police posing for photos with #Bali9 are almost unbelievable. Almost (foto polisi Indonesia dengan terpidana Bali Nine hampir tak bisa dipercaya)," tulis warga negeri kanguru lainnya, @BenRegattieri.

Namun demikian, Djoko Hari Utomo membantah keras hal tersebut. Dia menegaskan foto itu bukanlah foto selfie bahagia. "Ini bukan selfie," ujar Djoko, seperti dimuat Sydney Morning Herald, Kamis (5/3/2015).

Djoko menjelaskan apa yang ia lakukan dalam foto tersebut ialah menepuk punggung sebagai bentuk dorongan agar Andrew Chan tetap kuat menjelang eksekusi mati.

"Jadilah orang yang kuat dan menatap ke depan," Djoko mengaku mengatakan kalimat itu kepada Andrew Chan.

Selain bersama Andrew Chan, Djoko juga berfoto dengan terpidana mati Bali Nine lainnya, Myuran Sukumaran. Pak Kapolres tampak menepuk pundak warga Australia keturunan India tersebut sebagai simbol untuk memberi dukungan agar tetap kuat.

Dalam foto juga terlihat sejumlah anggota Brimob Polri duduk di kursi pesawat depan belakang sebagai tim pengaman Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang hendak dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Kedua anggota sindikat narkoba Bali Nine itu telah tiba di Lapas Nusakambangan, Cilacap sejak Rabu 4 Maret pagi kemarin. Sejumlah anggota keluarga mulai membesuk mereka.

Kejaksaan Agung hingga saat ini belum mengumumkan kapan keduanya akan dieksekusi. Namun diperkirakan, Myuran dan Andrew akan menghadapi regu tembak beberapa hari lagi.[rgu/liputan6]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel