Kepengurusan baru Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) masih dikritisi internalnya sendiri. Bekas wakil sekjen Partai Hanura, Natalis Situmorang memprediksi komposisi kepengurusan Partai Hanura yang tambun dan tidak ditunjang dengan kekuatan media, Hanura bisa disalip Partai Perindo pada Pemilu 2019.
"Tanpa memiliki media massa, Wiranto akan sangat mungkin ditundukkan oleh 'adik barunya' Partai Perindo," prediksi Natalis, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, Harry Tanoe merupakan raja media, bukan hanya memiliki alat siar yang mumpuni, tetapi ia juga mengemas jajaran pasukannya dengan amat efisien.
"Walaupun bukan aktifis atau tentara, Tanoe justru lebih mampu memilih personilnya. Aktifis yang ia rekrutpun bukan sembarangan aktifis," katanya.
Menurutnya, Partai Perindo juga menciptakan kabinet yang ramping, yang tentunya akan sangat sesuai dengan kondisi pertarungan di medan pemilu mendatang. Menurut Natalis, ada beberapa faktor Partai Hanura bakal dilibas oleh partainya Hary Tanoe tersebut.
Pertama, anatomi kabinet Wiranto terlalu tambun. Wiranto juga seperti ingin merekrut semua orang untuk masuk dalam kepengurusannya. Siapapun meyakini bahwa dalam kemasan gemuk seperti itu, Hanura akan mengalami kesulitan dalam bergerak, dan akan terlalu banyak kepala yang akhirnya memperlambat langkah dan manuver politiknya.
Kedua, Wiranto tak juga mampu membaca kualitas aktifis yang harus ia rekrut. Padahal sebagai mantan Panglima ABRI, Wiranto memiliki pengetahuan yang cukup tentang siapa-siapa aktifis yang memiliki kecakapan kualitas untuk menemaninya menyelamatkan masa depan Hanura.
Ketiga, Wiranto memilih beberapa orang yang tidak memiliki kecakapan dibidangnya. Salah satu contohnya adalah munculnya nama Karna B. Lesmana yang ia tunjuk sebagai ketua divisi pemenangan pemilu, ia dapat dipastikan tidak tahu apapun tentang cara memenangkan pemilu.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA