Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mendorong Sekolah Tinggi Agama Islam Jam'iyah Mahmudiyah (STAI-JM) Tanjung Pura terus meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan untuk meningkatkan status dari STAI menjadi Institut Agama Islam.
Harapan tersebut dikemukakan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi dalam acara wisuda sarjana ke 24 STAI-JM di Aula Syekh H Muhammad Ziadah STAI-JM, Jl. Sekh M Yusuf Tanjung Pura, Langkat, Sabtu (28/2/2015).
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Koordinator Kopertis Wiayah IX Sumut DR Ansyari MA, tokoh nasional asal Tanjung Pura yang kini menjabat Ketua Umum PSSI Prof DR Johar Arifin Husein, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan Prof DR M Hatta, Ketua PB Jam'iyah Mahmudiyah Prof DR Fachruddin Rai, Ketua STAI-JM Drs H M Ali Muchlis MA, Wakil Ketua DPRD Langkat Ma’aruf Ritonga SE, Kadis Pendidikan Langkat Sujarno SE, Ketua Pengadilan Agama Stabat Drs H Tarsi SH MH dan orangtua wisudawan.
Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, hingga Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura terus eksis mengembangkan peradaban Islam, termasuk bidang pendidikan sejak berdiri pada tahun 1902 lalu. Eksistensi tersebut harus mengalami peningkatan agar peran Jam’iyah Mahmudiyah semakin maksimal dalam mengembangkan peradaban Islam, tidak hanya di Kabupaten Langkat, tetapi juga secara nasional.
"STAI-JM Tanjung Pura merupakan Sekolah Tinggi Agama Islam tertua di Indonesia. Budi Utomo saja berdiri tahun 1908. Sedang Jam’iyah Mahmudiyah pada tahun 18902. Kini saatnya Jam’iyah Mahmudiyah untuk meningkatkan peran dalam mencerdaskan anak bangsa. Saya berharap STAI-JM melakukan upaya dengan memenuhi persyaratan menjadi Institut Agama Islam," sebut Erry.
STAI-JM Tanjung Pura memiliki 3 Program Studi (Prodi) Strata-1 yakni Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah), Ahwal Syakhsiyyah (Syariah) dan Permbankan Syariah dengan akreditasi B.
"Pihak manajemen STAI-JM diharapkan mengusulkan pembentukan prodi lain sebagai prasyarat menjadi isntitut. Demikian juga dengan penyiapan sarana dan prasarana lain seperti tuang kuliah dan SDM dosen dan tenaga pendidik," ujar Erry.
Dalam kesempatan yang sama, Erry juga memberikan motivasi kepada Yayasan Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura dan wisudawan STAI-JM untuk menyiapkan diri dalam menyiasati era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang efektif diberlakukan mulai Desember 2015 mendatang.
"Kita harus mendapatkan keuntungan dengan pemberlakuan era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tingkat persaingan di era MEA sangat ketat, karena tidak lagi bersaing secara nasional, namun secara global," papar Erry.
Sementara Ketua PB Jam'iyah Mahmudiyah, Prof DR Fachruddin Rai mengatakan, pihaknya terus merealiasaikan visi STAI-JM menjadi pusat unggulan dalam menyelenggarakan dan mengembangkan keislaman, ilmu pengetahuan dan teknologi profesionalisme keguruan yang berwawasan teknologi global.
"STAI-JM Tanjung Pura juga mewujudkan misi yakni menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pembinaan nilai-nilai hidup Islami. Selain itu, STAI-JM juga melakukan pengembangan jiwa kemandirian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan teknologi dan seni. Tidak lupa STAI-JM juga mengembangkan kebebesan berfikir ilmiah dijiwai semangat ketauhidan serta menyelenggarakan kegiatan dakwah Islam," jelas Fachruddin.
Seiring dengan itu, Fachruddin juga mengatakan, STAI-JM telah melakukan upaya dalam meningkatkan status dari Sekolah Tinggi menjadi institute yakni dengan mengusulkan 3 prodi baru yakni Prodi Manajemen pendidikan islam (MPI), Perbandingan Mazhab (PM) dan Ekonomi Islam (EI) sebagai pengembangan fakultas Tarbiyah dan Syariah.
"Kita sudah mengirimkan usulan Prodi tersebut kepada Dirjen Petis Kementerian Agama RI pada awal Februari 2015 lalu. Semoga tahun akademi 2015-2016 sudah keluar izinnya," harap Fachruddin.
Ketua STAI-JM Tanjung Pura, Drs H M Ali Muchlis MA mengatakan, pihaknya hingga kini masih mengalami kendala dalam mengembangkan STAI-JM menjadi institute, salah satunya adalah kekurangan ruang kuliah dan sarana prasarana pendukung perkuliahan tahun akademi 2014-2015.
"Jumlah mahasiswa STAI-JM saat ini tercatat 1122 orang. Sementara ruang kuliah yang tersedia masih terbatas. Begitu juga ruang kuliah yang saat ini digunakan perlu mendapatkan perbaikan karena masih menggunakan gedung tua," jelas Muchlis.[rgu]
KOMENTAR ANDA