Eropa sedang dilanda wabah intoleransi dan anti-Semitisme. Suasana seperti itu seolah membangkitkan lagi kekhawatiran akan bangkitnya Nazi Jerman.
Hal itu dikatakan penyanyi berjulukan "ratu pop dunia", Madonna, dalam sebuah wawancara dengan radio Europe 1 beberapa waktu lalu.
"Meningkatnya intoleransi dan anti-Semitisme telah mencapai titik yang terasa seperti Nazi Jerman," kata perempuan bernama lengkap Madonna Louise Ciccone ini.
Ia menyorot perkembangan di Eropa, terutama Perancis, yang dinilainya tidak lagi mendorong keragaman dan kebebasan. Ia menyebut Eropa kini begitu menakutkan.
"Kita hidup di zaman gila. Rasanya seperti Nazi Jerman," lontar Madonna, dikutip dari Russia Today.
Artis serba bisa berusia 56 tahun ini juga menunjukkan bahwa Perancis telah benar-benar kehilangan tradisi yang menghormati keragaman dan kebebasan.
"Perancis adalah sebuah negara yang mendorong kebebasan, ekspresi artistik kebebasan. Sekarang itu benar-benar hilang," tambah Madonna.
Ini bukan pertama kalinya wanita berkebangsaan Amerika Serikat ini mengecam "intoleransi Eropa". Pada tahun 2012 silam ia juga keras mengkritik munculnya xenophobia dan bertumbuhnya gerakan ekstrim kanan.
"Apa yang saya katakan dua tahun lalu berlaku hari ini. Ini tidak hanya terjadi di Perancis, melainkan seluruh Eropa. Tapi terutama di Perancis. Tingkat intoleransi begitu besar, itu menakutkan," ujarnya.
Karena sikapnya itu, Madonna juga berkonflik dengan pemimpin Front Nasional sayap kanan Perancis, Marine Le Pen, dan menyebut Le Pen sebagai "fasis."
Madonna menampilkan gambar Marine Le Pen dengan swastika di dahinya dalam video musiknya. Le Pen mengancam akan menuntut Madonna dan akhirnya swastika itu digantikan dengan tanda tanya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA