post image
KOMENTAR
Seorang nenek bernama Rohania (61) menjadi korban penipuan bermodus hipnotis. Pelakunya dua orang pria bertubuh sedang.

Peristiwa yang dialami nenek dengan 13 cucu itu terjadi di samping gedung Mapolres lama di Pasar Baru yang kini jadi Markas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) OKU, kemarin.

Akibat kejadian itu, perhiasan emasnya diambil pelaku dan ditukarkan dengan sebuah batu koral yang terbungkus kertas tisu.

Ceritanya, warga perumahan Sriwijaya, Kecamatan Baturaja Timur ini sedang berjalan bersama cucunya di dekat Mapolres Satlantas.

Tiba-tiba dia didekati dua pria yang berpura-pura menanyakan Kantor Dinas Sosial. Lantaran tak curiga, sang nenek  pun menunjukkan kantor yang berdampingan dengan gedung Satlantas Polres OKU.

Seorang pelaku kemudian menawarkan Alquran stambul kepada korban dengan alasan hendak dijualnya, untuk biaya berobat orang tuanya yang tengah sakit di pulau Jawa.

Korban sempat mengaku tak memiliki uang karena pelaku meminta korban untuk membayarnya seratus juta rupiah. Entah mengapa korban menuruti saja perintah pelaku yang menyuruhnya untuk mengambil perhiasan di rumah korban.

Korban pun pulang mengambil perhiasan emas milik cucunya dan kembali lagi menemui pelaku di warung bakso. Korban pun sempat diajak makan-makan oleh kedua pelaku dan selanjutnya korban menyerahkan perhiasan yang sudah dibawanya kepada pelaku di komplek SMP Negeri 1 OKU.

Saat bersamaan pelaku memasukkan Alquran stambul yang dijanjikannya hanya boleh dimiliki oleh korban. Pelaku pun melarang korban untuk membukanya saat itu agar tidak terjadi musibah.

Setelah pelaku pergi  korban pun mulai sadar seperti habis dihipnotis. Dirinya pun langsung membuka bungkusan tisu yang dimasukkan pelaku ke dompetnya.

Korban terperangah saat tisu itu dibuka ternyata isinya hanya sebuah batu koral.
Merasa sudah ditipu korban kemudian melapor ke Mapolres OKU dan petugas pun langsung melakukan pengecekan dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan.

Kapolres OKU, AKBP Mulyadi  melalui Kanit Pidum membenarkan peristiwa tersebut. Namun belum diketahui jelas berapa jumlah kerugian yang dialami korban.

"Korban belum buat LP resmi. Kemarin, korban memang datang ke Polres. Kemudian polisi ke TKP.  Dan sampai saat ini, korban tak datang lagi untuk buat LP,"pungkasnya [ben/ rmolsumsel]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel