Sel isolasi untuk dua warga negara Australia gembong Bali Nine di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, akan siap digunakan pada Sabtu, 28 Februari 2015. Kesiapan sel isolasi ini terkait dengan pelaksanaan eksekusi mati mereka.
Dilansir dari laman Sydney Morning Herald, Kamis, 26 Februari 2015, pemindahan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari penjara Kerobokan Bali, sebelumnya ditunda karena sel isolasi mereka belum siap.
Di Nusakambangan, Chan dan Sukumaran direncanakan dieksekusi di lapangan oleh regu tembak, bersama dengan delapan terpidana mati lainnya. "Akan dilakukan simultan dengan semua 10 terpidana," kata juru bicara Jaksa Agung, Tony Spontana.
Tony membantah laporan media bahwa lokasi eksekusi mati telah diputuskan, menyebut beberapa alternatif sedang dipertimbangkan. Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Ahmad Yuspahruddin mengatakan, sel isolasi akan siap pada Sabtu.
Dia mengatakan, sel isolasi tidak berbentuk bangunan permanen, hanya untuk memisahkan para terpidana yang akan dieksekusi mati. Sebanyak 12 peti mati juga telah disediakan.
Suhendro Putro yang bertanggung jawab untuk menyediakan peti mati, menyebut telah mempersiapkan enam peti mati tambahan, agar peristiwa yang terjadi pada 18 Januari 2015 tidak terulang.
Ketika itu, Suhendro kekurangan peti mati, saat lima orang dieksekusi. Dia sebelumnya menyediakan sembilan peti mati, namun kini telah ditambah menjadi 12, termasuk satu dengan ukuran jumbo dan dua untuk anak-anak.
Peti mati ukuran jumbo akan diperuntukkan bagi Sukumaran, yang memiliki tubuh besar. Suhendro menyebut peti besar itu sudah dipersiapkan sejak tiga bulan lalu.
Suhendro menceritakan apa yang terjadi pada 18 Januari, saat dia menunggu bersama para keluarga dari lima terpidana mati yang dieksekusi di Nusakambangan.
"Saya mendengar tembakan lalu keluarga mulai berteriak dan menangis," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA