
Mereka mengambil handphone dan dompet milik mereka, kemudian menelepon ibu Rendy dan berpura-pura sebagai polisi. Dalam percakapannya, para pelaku mengaku telah menangkap Rendy karena terlibat kejahatan.
“Waktu ditanya mamanya kasus apa, si Rendy dipukul disuruh mengaku karena kasus sabu. Mamanya nggak punya Rp 40 juta, cuma sanggup Rp 5 juta,” ucapnya, Kamis (26/2/2015).
Setelah dirampok dan diperkosa, keduanya kembali dibawa berkeliling dan pada subuh, mereka berhenti di kawasan kebun jagung dekat Kebun Binatang Medan di kawasan Simalingkar B.
"Disitu, pelaku kembali mencoba memerkosa MA, tapi saya dapat merebut balok yang diletakkan seorang pelaku di jok mobil. Selanjutnya, aku buka pintu dan lari ke jalan. Rupanya mereka mau menabrakku. Untung ada bapak-bapak yang lihat dan teriak ‘awas!’, aku selamat. Mobil itu pergi membawa Rendy,” jelasnya.
Si bapak yang menemukan MA kemudian membawanya ke kepala lingkungan setempat. Sementara Rendy dilepaskan di sekitar kandang lembu di kawasan Melati, Sunggal.
Kanit Reskrim Polsek Namorambe, Ipda Teman Sitepu saat dikonfirmasi mengaku telah menerima laporan korban.
“Laporan korban sudah kami terima. Kami masih melakukan penyelidikan dan sudah mengoordinasikan nomor pelat mobil yang digunakan pelaku. Kita belum tahu apa pelat nomor BK 1563 UK itu asli atau dipalsukan,” katanya.
Ia juga mengaku pihaknya telah mengantar korban MA ke Mapolres Deli Serdang. “Soalnya di sana yang ada unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Supaya korban bisa ditangani dengan baik,” pungkasnya. [ben]
KOMENTAR ANDA