post image
KOMENTAR
Perusahaan perekrutan tenaga kerja di Arab Saudi mengatakan bahwa istri-istri di kerajaan itu selalu menuntut untuk melihat foto calon pekerja domestik yang berasal dari Maroko atau Cile.
Mereka ingin memastikan bahwa para wanita yang datang dari negara-negara itu, tidak berparas cantik atau menarik. Demikian dikutip BBC dari Emirates 24/7 pada Rabu, 25 Februari 2015.

Surat kabar Arab Saudi, Sabq, menulis dalam laporan mereka bahwa wanita-wanita di Saudi menolak untuk mempekerjakan pembantu dari Maroko dan Cile, karena biasanya memiliki paras yang cantik dan menarik.

Mereka takut pembantu yang cantik akan menyebabkan masalah dalam keluarganya. "Istri-istri telah menghubungi kami, untuk melapor pada mereka jika ada suaminya yang meminta pembantu dari Cile atau Maroko," kata Eid Abu Fahd.

Direktur kantor tenaga kerja di Jeddah itu menambahkan, para istri menuntut untuk terlebih dulu melihat foto-foto calon pembantu yang diinginkan suami-suami mereka.

"Syarat utama mereka adalah tidak boleh cantik," ucap Fahd.

Mempekerjakan orang asing butuh waktu dan banyak uang di Arab Saudi. Pengurusan visa bisa menghabiskan waktu hingga enam bulan.

Sementara biaya yang dibutuhkan adalah 22.000 riyal atau hampir Rp 75,5 juta untuk merekrut wanita dari Cile. Hak-hak bagi pekerja asing di Saudi telah menjadi isu sejak lama.

Sehingga pasar gelap memiliki lebih banyak peminat di kerajaan itu, untuk memperoleh pembantu yang tidak memiliki izin resmi, dengan gaji yang jauh lebih kecil terutama dari negara seperti Indonesia.[rgu/viva]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam