MBC. Aksi begal diyakini tidak akan surut. Karena para begal tersebut tidak akan jera meski sudah ada yang dibakar hidup-hidup kemarin malam di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
"Kalau khawatir ya. Tapi tidak akan menyurutkan aksinya. Bahkan mereka akan mempelajari agar bisa selamat. Begal ini kan sudah lama menjadi fenomena sosial," kata kriminolog Amrizal Siagian kepada Kantor Berita Politik RMOL (Rabu, 25/2).
Karena, Amrizal menjelaskan, ada banyak faktor kenapa aksi begal tersebut marak. Salah satunya, munculnya penyimpangan perilaku masyarakat untuk menutupi kebutuhan. "Kebutuhan ekonomi misalnya," jelas Amrizal.
Kedua, penegakan hukum dianggap oleh pelaku begal punya kelemahan. "Jadi mereka tidak ada ketakutan," urai dosen UIN Jakarta ini.
Ketiga, kohesifitas dan kebersamaan masyarakat kurang. "Masyarakat cuek. Contohnya, ada lampu mati atau daerah yang gelap dibiarkan," ungkapnya.
Karena itu, dia menambahkan, masyarakat harus kompak jaga kebersamaan untuk memastikan keamanan. Misalnya dengan menghidupkan kembali siskamling. "Penegakan hukum juga harus tegas," demikian Amrizal. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA