Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) menelurusi soal penyebab delay-nya jadwal penerbangan sejumlah pesawat maskapai penerbangan Lion Air yang menyebabkan ratusan penumpangnya terlantar. Penelurusan itu dilakukan dengan merujuk pada sejumlah sumber seperti pewartaan media serta wawancara.
Hasilnya, Jaman menemukan sejumlah sejumlah faktor yang menjadi penyebab di balik delay jadwal penerbangan itu.
"Pertama disebabkan karena kerusakan pesawat. Secara signifikan, ada dua buah pesawat dadakan di grounded (tidak bisa terbang) karena terjadi Foereign Object Damage (FOD) yakni masuknya barang liar ke dalam mesin," kata Ketua Umum Jaman, A. Iwan Dwi Laksono dalam rilis yang diterima redaksi (Sabtu, 21/2),
Menurutnya, kasus tersebut mestinya tidak terjadi bila otoritas bandara memastikan atau membersihkan batu-batu kerikil itu demi menghindari terjadinya FOD.
Penyebab kedua terjadi delay, sambung Iwan, adalah karena masalah Flight Aproval (FA) atau ijin trayek. Sejak Departemen Perhubungan mendeklarasikan bahwa banyak maskapai penerbangan yang tidak punya ijin terbang, banyak rute Lion Air yang juga dicabut.
"Untuk minggu pertama setelah pencabutan masih belum ada masalah karena Lion masih bisa memberikan informasi ke penumpangnya," jelas Iwan.
"Tapi setelah itu ada kesalahpahaman antara Niaga (penjual tiket) dan Operasi (pelaksana terbang) tentang pemberlakuan FA ada atau tidaknya" tambah Iwan.
Hal itulah yang menjadi alasan mengapa penumpang sudah mulai boarding tapi di beberapa fleet atau penerbangan ternyata FA-nya belum diperbaharui. Pihak pengontrol lalu lintas udara (ATC) bandara pun tidak mau melayani karena memang tidak ada FA yang berlaku.
"Sedangkan untuk mendapatkan FA ini harus menunggu minimal satu jam sebelumnya," demikian Iwan. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA