post image
KOMENTAR
DPR mendesakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrowi serta Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) untuk mencabut rekomendasi penundaan Liga Super Indonesia (ISL).

Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya mengingatkan Menpora untuk tidak melanggar kesepakatan rapat kerja pada 20 Januari lalu. Yang mana, salah satu poin keputusannya adalah mendesak Menpora dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar mengambil langkah penyelesaian tidak berdampak kepada kemunduran sepak bola nasional

"Penundaan kick off ISL 2015 dipastikan akan menyebabkan turunnya sanksi pembekuan PSSI oleh FIFA karena dianggap adanya intervensi pemerintah," jelas Teuku Riefky dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (21/2).

Menurutnya, kerugian dari sanksi skorsing FIFA tidak hanya berdampak terhadap pembekuan PSSI tetapi juga akan dirasakan langsung kepada pembinaan atlet, kerugian sponsor, suporter, dan terganggunya partisipasi tim nasional pada even internasional seperti SEA Games 2015 di Singapura, dan AFF 2016 di Filipina-Myanmar.

Selain itu, rekomendasi BOPI yang meminta klub-klub peserta ISL melunasi tunggakan terhadap pemain, pelatih dan offisial tim, juga menyertakan dokumen kontrak kerja serta penyerahan NPWP pemain dan klub dirasa tidak tepat diterapkan saat ini. Karena, terkesan disengaja agar FIFA menurunkan sanksi pembekuan PSSI.

"Seharusnya kebijakan ini tidak dikeluarkan mendadak, dua minggu menjelang kick off ISL 2015. Dan diterapkan secara menyeluruh terhadap seluruh cabang olah raga di Indonesia, tidak tebang pilih," imbuh Teuku Riefky. [hta/rmol]

Juara Bertahan Liverpool Tersingkir Dari Liga Champion

Sebelumnya

Menang Tipis Dari KKBO Langkat United Jadi Modal PSMS Medan Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Olahraga