Sebuah jenis molekul baru, digunakan untuk vaksin, direkayaasa para peneliti di Scripps Research Institute di California, yang diklaim mereka bisa menghambat virus HIV menyerang ke dalam sel-sel tubuh, demikian laporan the Independent, Rabu (18/2).
Biasanya vaksinasi HIV bekerja untuk merangsang respon ke dalam sistem imun, tapi vaksin baru itu memiliki pendekatan berbeda.
Sepanjang eksperimen awal, dilaporkan dalam jurnal Nature, para peneliti independen menemukan empat monyet yang disuntik vaksin tersebut, yang bekerja dengan mengubah DNA mereka, terlindungi dari semua jenis HIV untuk setidaknya 34 minggu. Ini diimbangi sistem perlindungan terhadap dosis yang sangat tinggi, yang setara dengan jumlah virus baru yang akan diproduksi pada pasien yang terinfeksi secara kronis.
Meskipun vaksi baru itu masih harus diuji pada tubuh manusia, para ahli mengatakan, ini perkembangan menarik dalam perang melawan AIDS.
Para pakar independen mengatakan gagasan itu sangat patut dipertimbangkan. Teknik ini menggunakan terapi gen untuk mendapatkan bagian DNA yang baru di dalam sel-sel otot yang sehat. Pita DNA itu mengandung instruksi- instruksi pembuatan perangkat untuk menetralisir HIV, yang kemudian dipompa keluar ke dalam aliran darah secara terus menerus.
"Kita lebih dekat dari pendekatan lain untuk perlindungan seluruh, tapi kita masih punya rintangan, terutama memberi rasa aman untuk banyak, banyak orang," kata kepala peneliti, Profesor Michael Farzan.
Para peneliti berharap segera memulai percobaan terhadap manusia dalam beberapa tahun ke depan.
Penelitian untuk vaksin HIV telah dimulai lebih dari 30 tahun dengan keberhasilan terbatas.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA