Polda Sumut dan Polda Aceh sepakat membentuk posko untuk mengatasi gangguan seperti pungli dan pelemparan bus di perbatasan kedua daerah. Seluruh petugas di kawasan itu akan ditertibkan, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.
"Kita akan melakukan penertiban terhadap seluruh petugas yang melakukan razia di perbatasan. Kita tetap melakukan razia-razia tapi dilakukan dengan terukur supaya menghindari ada penyalahghunaan wewenang,"kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo usai dialog dan koordinasi penanganan permasalahan kamtibmas di perbatasan Aceh dan Sumut yang digelar di Mapolda Sumut, Rabu (19/2/2015).
Dikatakannya,kedua Polda sepakat untuk menciptakan suasana nyaman bagi masyarakat Aceh dan Sumut saat berkendara di wilayah ini.
"Masalah sosial akibat perbatasan itu akan diselesaikan dengan musyawarah, termasuk pengelolaan sumber daya alam. Kita juga meningkatkan rapat koordinasi berkala dan berkelanjutan supaya tercapai hubungan antara masyarakat Sumut dan Aceh yang sinergis dan produktif," jelasnya.
Kapolda Aceh Irjen Pol Mochammad Husein Hamidi menyambut positif hasil pertemuan. "Ini rapat koordinasi yang paling bagus, karena semua permasalahan yang ada di perbatasan antara Aceh dan Sumatera Utara bisa kita cari solusinya," katanya.
Dengan implementasi ini, dia berharap agar keluhan masyarakat Aceh selama ini bisa diatasi. "Apakah masalah pelemparan bus, apakah masalah razia, kemudian perselisihan tapal batas yang ada yang dirasakan pemerintah daerah antara Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh, sudah dapat solusinya yang akan ditindaklanjuti di lapangan," paparnya.
Ia merinci, di antara langkah yang akan diambil kedua Polda adalah meningkatkan fungsi posko gabungan. Hanya dari posko ini razia bisa dilakukan, sehingga tidak ada razia-razia yang lain.
Razia yang dilakukan harus dengan sasaran tertentu, seperti narkoba ataupun senjata api. "Harus ada sasaran yang tepat, tidak diglobalkan, terkoordinir, dan harus ada yang mengendalikan," ungkapnya.
Bukan hanya di darat, koordinasi dilakukan di perbatasan laut. Polair Sumut sudah bekerja sama dengan Polair Aceh." Kita akan fokus mengawasi daerah rawan, seperti Aceh Timur, yang kerap menjadi jalur pengiriman narkoba," pungksanya. [ben]
KOMENTAR ANDA