Aksi mendatangi kantor Gubernur yang dilakukan oleh puluhan penderita penyakit kusta dari RS Kusta Sicanang, Kelurahan Pulau Sicanang, Belawan, Sumatera Utara tidak mendapat tanggapan dari pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).
Sekretaris Dinas Sosial, Barita Sihite dan KTU UPT Dinas Sosial Sicanang, Lamhot Pasaribu yang datang menemui mereka justru tidak mampu memberikan penjelasan kepada mereka terkait penghentian bantuan bahan pokok dan pengobatan yang mereka tuntut. Kedua pejabat dinas sosial tersebut justru terkesan "mengusir" mereka dan berjanji akan datang ke Sicanang untuk membicarakan masalah tersebut.
"Udahlah pak, ibu saling menghargailah kita. Besok aja kita bicarakan ya, sekarang pulanglah, kalian tidak boleh duduk disini terus, ya," kata Lamhot, Senin (16/2/2015).
Para pengunjuk rasa sebenarnya hanya meminta agar pihak Dinas Sosial memberikan jawaban kepada mereka terkait penghentian bantuan-bantuan tersebut. Sebab, bantuan dari pemerintah ini menjadi satu-satunya yang mereka harapkan untuk kelangsungan hidup mereka.
"Bagaimana kami mau mencari nafkah, kami tidak bisa bekerja. Untuk kemari saja kami harus jual beras buat ongkos. Kalau besok kami harus kemari lagi, darimana ongkos kami," kata seorang pengunjuk rasa dengan mata berkaca-kaca.
Hal senada disampaikan penderita kusta lainnya, M Yusuf Sebayang. Menurutnya, penghentian bantuan tersebut membuat mereka semakin menderita.
"Rasa sakit pada badan kami makin parah karena tidak ada pengobatan, kalau dulu pas masih ditangan Dinkes, kami didampingi berobat. Sekarang justru, sudahlah obat tidak ada, bantuan makanan kamipun semakin minim. Sudah berapa kali kami datang kemari tapi tidak pernah mendapatkan jawaban," katanya sembari menangis.
Tangis sedih para pengunjuk rasa ini tidak mengurungkan para pejabat yang hadir untuk meminta mereka pulang. Padahal para penderita ini meminta dipertemukan dengan Kadis Sosial. Meski mereka hanya melakukan aksi duduk, namun puluhan personil Satpol PP terlihat berjaga dan menutup gerbang kantor Gubernur.[rgu]
KOMENTAR ANDA