post image
KOMENTAR
Jelang eksekusi mati duo Bali Nine, Kota Cilacap kedatangan banyak awak media asing. Mereka rata-rata berasal dari surat kabar Australia.

Seperti dimuat JPPN.com, setiap hari rombongan pewarta luar negeri itu mendatangi Dermaga Wijaya Pura. Menunggu kejelasan kapan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dipindah ke Nusakambangan.
      
Salah seorang wartawan ABC yang didampingi pewarta Antara mencoba menanyakan pada petugas jaga. Apakah mereka boleh melintas masuk ke Nusakambangan. Namun petugas menolak permintaan jurnalis itu.

Mereka mencoba cara lain dengan meminta wawancara petugas. Lagi-lagi mereka ditolak.

"Saya tidak berwenang memberikan penjelasan," ujar salah seorang petugas yang berpakaian Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM).
    
Dari data yang dihimpun, puluhan wartawan asing itu menginap di beberapa hotel di Cilacap. Seperti hotel Dafam, Tiga Intan, dan Wijaya Kusuma. Untuk datang ke pelabuhan, biasanya rombongan itu mencarter mobil.
    
Humas Hotel Dafam Heny Febrianti menuturkan bahwa sejak adanya keputusan eksekusi mati di Nusakambangan, kunjungan wisatawan asing meningkat.

Bahkan, dia mengaku dari sekitar 400 kamar, seluruh kamar sudah di-booking hari ini.

"Seluruh kamar dipesan untuk beberapa hari ke depan," ujarnya.

Menurut dia, kunjungan kali ini berbeda dengan eksekusi mati enam pengedar narkoba pada 18 Januari lalu. Dia mengakui kini ada peningkatan.

"Jumlah kunjungan meningkat. Namun belum kami rekap. Kira-kira 30 persen," paparnya.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel