MBC. Puluhan massa mengatasnamakan Kelompok Aktivis Perempuan Sumut mengadakan unjukrasa didepan Lapangan Merdeka, Jalan Bukit Barisan, Sabtu (14/2) sore.
Massa yang tergabung dalam Pesada, KPI Sumut, Perempuan Mahardika, Gemma, KPAID Sumut, PSGPA Unimed, PKPA, Cangkang Querr, FJPI ini melakukan aksi dalam rangka memperingati hari anti kekerasan seksual yang jatuh pada hari ini.
Massa menilai, sangat prihatin dengan tingginya kasus kekerasan seksual yang menimpa perempuan dan anak yang marak terjadi.
"Saat ini masih banyak perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Ini juga menandakan lemahnya perlindungan hukum terhadap perempuan," kata koordinator aksi Sumiati.
Selama tahun 2014, katanya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani oleh Pesada, PKPA,KPAID Sumut ada 111 kasus.
"Dibalik angka ini, kita yakin masih banyak kasus yang terjadi, namun tidak dilaporkan," katanya.
Untuk itu, dalam pernyataan sikapnya, massa meminta kepada aparat penegak hukum dapat proaktif melakukan terobosan hukum dalam penyidikan kasus kekerasan seksual. Ini dilakukan agar dapat menjerat pelaku dengan hukum seberat-beratnya sesuai undang-undang agar menjadi efek jera dan kasus serupa tidak terulang lagi ditengah masyarakat
"Kita menuntut pihak kepolisian agar dapat bertindak tegas terhadap segala bentuk praktek kekerasan dan memberikan jaminan rasa aman bagi perempuan dan anak di arena manapun," katanya.
Massa juga meminta kepada penegak hukum jangan pilih kasih dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
"Kita juga menuntut pihak berwajib menindak anggotanya yang menerima suap untuk melegalkan praktek kekerasan dalam bentuk apapun. Masyarakat juga harus lebih waspada dan mampu mengenali segala jenisa kekerasan terhadap perempuan," pungkasnya.
Selain membawa spanduk, massa juga melakukan kampanye melalui tarian One Billion Rising (OBR) yang menyatakan satu miliar bangkit melawan kekerasan. [hta]
KOMENTAR ANDA