Bukan hanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mendapatkan teror, kubu Komjen Pol Budi Gunawan pun begitu. Bahkan, pengacara BG, Razman Nasution mengaku mendapatkan telepon akan dibunuh.
"Saya diteror, pertama ditelpon. Ketika itu saya di DKPP mendampingi pengurus PPP pimpinan Djan Fariz. Disitu saya ditelpon 'anda di mana? anda saya bunuh! anda saya cari!'," kata Razman di kantor KPK Jakarta, Jumat (13/2).
Telepon, kata Razman, terjadi dua hari lalu. Dia lalu menghubungi teman-temannya. Telponnya, diterima sekitar dua hari lalu. Razman juga bilang, bahwa kliennya pun mengalami hal serupa. Tapi, oleh kliennya teror tersebut tak ditanggapi.
"Ada teror ke pak BG dan nggak merespon itu," jelas dia.
Menurut Razman, teror adalah hal yang lumrah dan jangan dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa. Jika dianggap luar biasa, teror nantinya malah akan menimbulkan konflik.
"Pak BG orangnya gak seperti itu. beliau begitu dapat teror langsung ganti nomor telepon. Beliau anggap itu tak penting. Beliau bilang masalah teror meneror ini diberitahukan ke pihak berwajib kalau merasa tak aman," terangnya.
"Melalui pesan singkat ini, tolonglah, kalau ada teror meneror sampaikan ke pihak berwajib, saya pun merasa aman. Kami dari kuasa hukum sampaikan pikiran-pikiran dari kuasa hukum pun aman. Nggak ada yang ganggu kita," ujarnya lagi.
Soal maksud kedatangannya kali ini ke KPK tak dijelaskan rinci oleh Razman. Yang pasti, dia ingin menitipkan pesan bahwa teror adalah sesuatu yang biasa.
"Saya menyampaikan lewat pesan ini datang ke KPK, saya tak harus ketemu pimpinan. Ketemu saudara-saudara. Mau sampaikan bahwa saudara Johan Budi dan saudara BW sampaikan ada teror. Nah, saya mau bilang, saya pun alami itu, tapi tak disampaikan ke pada publik. Tekanan itu bukan berarti kita harus sampaikan ke rakyat kalau ada teror. Sampaikan ke polisi," tandas Razman.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA