post image
KOMENTAR
Pemulangan pengungsi Sinabung dari Desa Sigarang-garan dan Desa Suka Nalu, di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo batal dilakukan. Padahal sesuai jadwal sebelumnya, proses pemulangan pengungsi tersebut akan dilakukan hari ini, Kamis (12/2/2015).

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanganan Bencana Erupsi Sinabung, Letnan Kolonel (Letkol) Inf. Asep Sukarna mengatakan, batalnya pemulangan ini disebabkan dana padat karya (cash for work) yang diperuntukkan bagi para pengungsi belum turun dari pemerintah.

"Mereka nantinya kan akan melakukan pembersihal lingkungan dengan sistem padat karya. Nah dana untuk itu atau cash for work nya itu belum turun," katanya via seluler, Kamis (12/2/2015.

Asep menyebutkan, sejauh ini mereka sudah berkoordinasi dengan pihak BNPB maupun BPBD Karo. Dari koordinasi tersebut BPBD merekomendasikan agar para pengungsi sudah mendapatkan dana padat karya tersebut ketika mereka dipulangkan ke desa mereka. Sebab, dana tersebut menjadi biaya mereka untuk berbagai aktivitas pembenahan lingkungan tempat tinggal mereka.

"BNPB dan BPBD menyarankan seperti itu, supaya mereka bekerja langsung ada anggarannya. Mereka kan akan bekerja untuk kenyamanan desa itu," jelasnya.

Dana Padat Karya (Cash for Work) dicanangkan oleh pemerintah yang diperuntukkan bagi para pengungsi. Besaran dana tersebut yakni Rp 50 ribu per hari per Kepala Keluarga (KK). Dana tersebut disebut untuk membantu ekonomi keluarga pengungsi yang kehilangan mata pencaharian akibat erupsi Sinabung.

Pengungsi saat ini berjumlah 2.442 jiwa yang terdiri dari 795 Kepala Keluarga (KK). Mereka ditampung pada 7 titik pengungsian.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel