Perubuhan Mushalla Taman Anggrek yang dilakukan oleh pihak Developer di Komplek Villa Orchid, Tebing Tinggi berujung bentrok antara kelompok dari pihak pengembang dengan warga yang melakukan protes.
Bentrokan fisik terjadi setelah sebelumnya digelar pertemuan antara pihak pengembang dengan warga di Komplek Villa Orchid. Dalam pertemuan tersebut, warga menagih janji dari pengembang untuk membangun kembali mushalla tersebut. Namun kedua pihak tidak menemukan kata sepakat hingga berujung bentrok.
"Kami keberatan sarana ibadah dirubuhkan, makanya kami pertanyakan kepada mereka. Taunya mereka mengelak dan bilang mereka hanya pekerja," kata seorang warga, Budi, Senin (9/2/2015).
Ketegangan antar kedua pihak membuat para jurnalis di Tebing Tinggi datang ke lokasi untuk melakukan peliputan. Namun kehadiran mereka membuat pihak developer marah dan mencoba mengusirnya.
"Kalian siapa?," kata seoran jurnalis Sapta Nugraha menirukan ucapan pihak developer.
Tak cukup hanya disitu, pihak developer dan beberapa orang warga yang diduga kelompok preman bayaran langsung mendorong dan memukul salah seorang wartawan televisi M Erwan Tanjung. Aksi ini baru berhenti setelah petugas kepolisian dari Sektor Rambutan turun ke lokasi.
M Erwan yang menjadi korban penganiayaan tersebut mengalami luka pada bagian leher selanjutnya membuat pengaduan ke Mapolres Tebing Tinggi. Ia berharap pelaku dapat diproses secara hukum.[rgu]
KOMENTAR ANDA