Ada pertarungan di dalam internal Istana. Pertarungan kepentingan ini terjadi karena sebagain lingkaran dalam Istana sudah semakin menjauh dari Trisakti dan Nawacita, yang selama ini digadang-gadang oleh Jokowi sebagai Capres 2014 lalu.
"Sejumlah elit terindikasi mewakili kelompok asing neolib, dan menjadi penumpang gelap yang kini semakin bergerak lincah. Sehingga tidak ada cara lain, usir mereka dari istana. Siapap un yang punya watak neolib, wakil asing, pasti tidak akan mungkin menjalankan amanat Trisakti dan Nawacita," kata aktivis Jokowi Mania (Joman), Immanuel, dalam keterangan beberapa saat lalu Senin, (9/2/2015).
Joman adalah bagian dari kelompok Relawan Jokowi dalam Pilpres. Namun demikian, Immanuel memastikan pihaknya tidak akan pernah ragu untuk tetap kritis terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Apalagi, aura neolib di lingkar dalam istana begitu kental sehingga tampak dalam program-program pemerintah yang semakin menjauh dari pro rakyat.
Menurut fungsionaris Joman lainnya, Nuryaman Berry Hariyanto, setidaknya ada tiga nama di lingkar dalam Istana dan kabinet yang terindikasi Neolib. Mereka adalah Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjayanto, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said.
"Andi dan Rini sengaja membentengi Presiden Jokowi dari keharmonisan dengan partai pendukung. Sehingga, sesungguhnya kedua orang ini bekerja untuk kepentingan jaringan bisnisnya, bukan untuk Presiden, apalagi untuk Indonesia," ujar Berry, yang juga aktivis 98 ini.
"Selain ketiga nama itu, Menkopolhukan Tedjo Edi patut dievaluasi karena bicara seenaknya di depan publik," sambung Berry.
Minggu kemarin (8/2), Joman menggelar aksi keliling di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dalam aksi ini mereka menyerukan Tiga Tuntutan. Yaitu jalankan nilai-nilai Trisakti dan Nawacita di pemerintahan; usir antek-antek Neolib dari Istana; dan segera reshuffle kabinet.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA