Alat musik kecapi tradisional asal Tiongkok atau Guzheng ternyata menjadi salah satu alat musik yang banyak digemari oleh kalangan muda khusunya warga keturunan Tionghoa di Medan, Sumatera Utara. Tingginya minat kalangan muda untuk mempelajari alat tradisional yang ditemukan pada masa Dinasti Qin yakni abad 206 SM tersebut membuat musik tradisional ini masih bertahan hingga saat ini.
Salah satu tempat belajar kecapi ini yakni di Jade Musician, JalanSingosari no 3 F Medan. Hampir setiap hari, anak-anak kecil hingga remaja selalu menghabiskan waktu untuk belajar memainkan Guzheng yang dipandu oleh Ngartini Huang, seorang musisi Guzheng yang belajar langsung di Shanghai, Tiongkok.
"Dulu alat musik ini sering disebut untuk kalangan orang tua diatas usia 40 tahun keatas, kalau sekarang pandangan itu sudah berubah. Dan sekarang banyak anak kecil hingga remaja yang berminat mempelajarinya," kata Ngartini, Minggu (8/2/2015).
Ngartini menyebutkan, terdapat beberapa tempat latihan bermain Guzheng di Medan. Namun yang paling fokus untuk melatih dan rutin menggelar konser yakni sekolah yang mereka gelar. Ia mengaku, para murid yang belajar disana memiliki kurikulum musik Guzheng yang diadopsi langsung dari Shanghai sehingga memiliki kesamaan standart.
"Kita ada kurikulum juga, nanti ada ujiannya. Kita berafiliasi dengan sekolah musik Guzheng di Shanghai," sebutnya.
Ngartini mengaku, untuk mengasah keterampilan dan kemampuan bermusik para muridnya, mereka secara rutin menggelar konser baik di dalam maupun di luar negeri.
"Hampir setiap tahun kita bawa mereka ke Shanghai," demikian Ngartini.[rgu]
KOMENTAR ANDA