Membludaknya populasi kenderaan bermotor menyebabkan kemacetan. Sejumlah aturan terus diperbarui untuk solusi dari kenyataan ini. Hanya saja sejauh ini, belum ada solusi tepat penangkal keadaan yang sungguh membosankan itu.
Namun di balik fakta itu semua, ternyata ada hal yang patut diketahui dari adab berkendaraan di jalan umum. Menurut Nugroho Respati, instruktur mengemudi profesional yang telah tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) ada empat karakteristik pengendara di jalan raya.
Nugroho mengkategorikan empat karakteritik itu meliputi aggresive driving, kemudian basic driving, safety driving, dan defensive driving.
Menurut Nugroho, katagori aggresive driving artinya tidak memiliki SIM, pelanggar lalu lintas, dan berkelahi di jalan raya.
Kemudian, kategori Basic driving sudah punya SIM yang berarti sudah sudah mahir, taat dengan rambu lalu lintas, dan parkir pada tempatnya.
"Kategori safety driving, yakni lebih mahir dan mulai memikirkan keselamatan bagi diri sendiri dan boncengannya," lanjut Nugroho seperti yang dilansir Antaranews.
Sedangkan, defensive driving berarti lebih mahir serta memikirkan keselamatan diri sendiri dan orang lain. "Masih jarang pengendara Indonesia yang masuk dalam kategori keempat itu," kata Nugroho.
Dia mengemukakan, pengemudi dengan kategori defensive driving belum banyak karena orang tersebut cirinya memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Kita sudah sulit memikirkan keselamatan diri sendiri apalagi orang lain," katanya.
Nah, sekarang, ada di kategori mana kita? [hta]
KOMENTAR ANDA