Ikatan Alumi Universitas Sumatera Utara (IKA-USU) menandatangani kerjasama (Later of Inten) bidang ekonomi, pendidikan dan pariwisata dengan Pemerintah Provinsi Kuala Terengganu Malaysia. Selain mengeratkan hubungan silaturahmi antara Sumut dengan Terengganu, kerjasama tersebut diharapkan memberikan manfaat bagi kedua provinsi dalam mendorong laju pembangunan di kedua daerah.
Penandatangan kerjasama dilakukan di Gedung Biro Rektor USU Medan, Senin (2/2/2015). Hadir dalam acara tersebut Rektor USU Prof Dr dr Syahril Pasribu, sejumlah Wakil Rektor USU, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi, Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKA-FEB) USU Tengku Dirkansyah dan pengurus lainnya.
Sementara Provinsi Kuala Terengganu Malaysia diwaliki Menteri Besar Terengganu Dato' Haji Ahmad Razif Bin Abdul Rahman, perwakilan Terengganu Foundations Puan Azizah, perwakilan pengusaha asal Terengganu Puan Habibi, akademisi Dr Muhammad Umar, ahli ekonomi dan sejumlah pelaku wisata.
Tengku Erry Nuradi yang juga selaku Ketua IKA USU Komisariat Daerah (Komda) Sumut mengatakan, kerjasama tersebut akan memberikan manfaat ganda bagi alumni USU yang selama ini telah berkiprah di berbagai bidang. Kerjasama juga akan memberikan keuntungan bagi Pemerintah Provinsi Terengganu Malaysia, karena akan mendorong pertumbuhan berbagai sektor di daerah masing-masing.
"Dari data yang ada, jumlah alumni USU saat ini lebih dari 200 ribu orang yang tersebar di sejumlah daerah hingga beberapa negara. Bahkan beberapa ada yang berdomisili di Terengganu Malaysia. Tidak ada salahnya jika dibentuk Ikatan Alumni USU Komisariat Terengganu," harap Erry.
Khusus untuk bidang pendidikan, sebut Erry, USU dan Terengganu menguatkan kerjasama Multisector Partnership meliputi Purpose and Focus of Partnership. USU sebagai universitas tertua diluar Pulau Sumatera membuka diri bagi hadirnya mahasiswa dari Terengganu. Saat ini, jumlah mahasiswa asal Terengganu yang mengecap pendidikan di USU tercatat 8 orang,” ujar Erry.
Sumut dan Terengganu memiliki potensi wisata yang saling mendukung satu dengan lainnya. Potensi tersebut sangat memungkinkan dikemas menjadi paket wisata luar biasa.
"Sumut memiliki Danau Toba, Bukit Lawang, Brastagi dan sejumlah destinasi wisata unggulan lainnya. Begitu juga dengan potensi wisata di Terengganu Malaysia. Lokasi wisata kedua daerah dapat dikemas dalam paket wisata," papar Erry.
Erry juga mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut membuka diri dengan kehadiran investor asal Terengganu yang tertarik menanamkan investasinya di Sumut, termasuk investasi bidang kepariwisataan.
"Begitu juga kerjasama bidang budaya karena kedua provinsi memiliki banyak kesamaan dalam kultur," ujar Erry.
Tidak hanya bidang pendidikan, budaya, ekonomi dan pariwisata, Sumut dan Terengganu juga berpotensi menjalin kerjasama bidang perdagangan, jasa dan perkebunan.
"Sumut memiliki lahan perkebunan cukup luas. Bidang perkebunan ini juga salah satu potensi yang harus kita maksimalkan. Terengganu boleh melihat potensi yang memungkinkan untuk dilakukan kerjasama bidang perkebunan ini," tawar Erry.
Sementara Menteri Besar Terengganu Dato' Haji Ahmad Razif Bin Abdul Rahman mengatakan, potensi wisata Terengganu juga sangat menjanjikan. Beberapa diantaranya adalah Pulau Rambutan, Pulay Rama-rama, Pulau Burung dan sejumlag pulau lainnya.
"Salah satu pulau di Terengganu, ada yang memilili ikan khas. Harganya mencapai 1000 ringgit Malaysia tiap satu kilogram," ujar Razif.
Razif juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengembangkan wisata kesehatan (fisioteraphy) menggunakan gigitan ikan jenis tertentu.
"Ada ribuan ikan kecil yang menggigit kaki yang baik untuk kesehatan. Fisioteraphy ini sangat digemari wisatawan," tambah Razif.
Tidak hanya itu, Terengganu juga memiliki agenda wisata yakni Festival Tangkap Cumi yang berlangsung tiap April dan Mei tiap tahunnya. Festival ini sangat ramai dikunjungi wisatawan mancanegara karena para peserta dapat menangkap cumi seberat lebih dari 1 kilogram tiap ekornya.
"Festival ini skala internasional. Banyak pelancong dari luar negeri yang datang ke festival menangkap cumi ini," jelas Razif.
Razif optimis, potensi wisata yang dimiliki Kuala Terengganu dan Sumut sangat memungkinkan dikemas dalam satu paket wisata.
"Sangat potensial Terengganu-Medan menjadi paket wisata. Wisatawan dari Indo China akan datang ke Medan kemudian ke Terengganu," ujar Razif.
Razif juga menjelaskan, pihaknya telah melakukan persiapan matang menyambut kehadiran wisatawan dengan menyiapkan Medica Tourism yang akan melayani wisatawan.[rgu]
KOMENTAR ANDA