Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi-JK tidak mengenal istilah 100 hari kerja yang kerap dijadikan indikator mengukur kinerja pejabat baru.
"Presiden, pemerintahan ini tidak mengenal 100 hari. Setiap kementerian, lembaga memiliki target-target jangka pendek yang berbeda-beda. Tidak ada indikator 100 hari dari Presiden," kata Andi Widjajanto di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurut Andi, terdapat beberapa menteri menteri yang memiliki target jangka pendek seperti 1 minggu, misalnya Kementerian Sosial, Kemendikbud, dan Kementerian Kesehatan dengan menggulirkan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat.
Sedang bagi kementerian yang mengurus perizinan, jelas dia, Presiden Jokowi menetapkan target 1 bulan. Ada juga kementerian yang target jangka pendeknya 6 bulan.
Pola kerja Presiden, menurut Andi, tetap akan sama setelah 100 hari, yakni tetap akan sering turun ke lapangan. Demikian juga Presiden Jokowi meminta para menteri untuk lebih sering ke lapangan, bukan di kantor.[rgu]
KOMENTAR ANDA