Ratusan warga yang bermukim di kawasan Danau Toba dan para aktivis pecinta Danau Toba melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (26/1/2015). Mereka memprotes banyaknya perusahaan-perusahaan yang merusak lingkungan yang masih beroperasi di seputaran Danau Toba, salah satunya yakni PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Massa menyebutkan, perusakan hutan oleh TPL semakin menjadi dan menurut mereka sangat mengancam kelestarian lingkungan hidup yang juga mengancam bagi keberlangsungan kehidupan anak cucu mereka.
"Kami tidak mau, anak cucu kami tidak memiliki masa depan di kampungnya sendiri," kata salah seorang pengunjuk rasa Edward Tigor Siahaan.
Massa menyebutkan, SK dari Menteri Kehutanan No 58/MENHUT-II/2011 tentang revisi konsesi menjadi seluas 188.055 menjadi modal bagi TPL untuk terus melakukan pengrusakan hutan, termasuk hutan adat.
"Kemenyan yang menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat ikut dibabat habis oleh TPL, ini berarti menghancurkan kehidupan warga disana," teriak mereka.
Aksi unjuk rasa ini, massa juga melakukan beberapa aksi seperti aksi teatrikal, aksi membakar kemenyan didepan DPRD Sumatera Utara dan juga menari dengan diikuti oleh musik adat toba. Aksi ini berjalan dengan tertin dengan dikawal oleh puluhan petugas kepolisian.[rgu]
KOMENTAR ANDA