Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo memastikan kerja sama dengan investor Belanda membangun Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, tetap berjalan meski Negara Kincir Angin itu belum lama ini menarik duta besar (dubes) nya dari Indonesia.
"Meskipun ada masalah, Duta Besar Belanda ditarik, tapi kerja sama dengan Port of Rotterdam International tetap berjalan," kata Indroyono seperti dikutip situs BUMN, Jum'at (23/1/2015)
Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun melalui kerja sama antara PT Pelindo I dengan Port of Rotterdam Belanda. Nilai investasi awal sebesar 400 juta dolar AS. Pembangunan pelabuhan untuk mendukung operasionalisasi Pelabuhan Belawan-Medan dan mengintegrasikannya dengan Kawasan Industri di Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Kawasan Industri Sei Mangkei itu, nantinya akan berkonsentrasi pada produk-produk olahan kelapa sawit sehingga mampu memberikan suplai muatan kargo untuk Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan tersebut ditargetkan selesai 2018.
Indroyono mengungkapkan, untuk memperkuat sarana pelabuhan dan kawasan industri, jalan tol Belawan-Medan rencananya diperpanjang sampai Sei Mangkei. Selain itu, sumber daya listrik juga segera ditingkatkan dengan pembangunan tambahan pembangkit listrik di Asahan.
Dia menuturkan, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan realisasi konsep tol laut yang dicanangkan Presiden Jokowi.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, pihaknya akan mengalokasikan sekitar Rp 17 triliun untuk mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Untuk tahap awal 2015, Pelindo akan mengalokasikan dana sekitar 400 juta dolar atau sekitar Rp 4,9 triliun. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk pembangunan tahap pertama," jelas Bambang.
Menurut Bambang, pembangunan tahap pertama, meliputi terminal pelabuhan multipurpose seperti terminal peti kemas, terminal curah cair untuk melayani pengiriman hasil perkebunan berupa minyak sawit (CPO).
Pembangunan tahap II meliputi pengembangan lapangan penumpukan seluas 10 hektar, termasuk pembangunan kawasan industrial seluas 1.000 hektar.
Sedangkan tahap III meliputi pembenahan kegiatan peningkatan transhipment seluruh kegiatan bongkar muat dari Kuala Tanjung ke berbagai pelabuhan di dunia. Sementara tahap ke IV mewujudkan Kuala Tajung sebagai City Port.
"Bila semua tahapan selesai, Pelabuhan Kuala Tanjung akan memiliki terminal curah cair berkapasitas 3,5 juta ton per tahun, curah kering 1 juta ton per tahun dan peti kemas 400.000 TEUs per tahun," jelasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA