Ketua Komisi C, DPRD Medan, Salman Alfarisi menyebutkan, banyak tempat hiburan berlindung di balik keberadaan sebuah hotel. Padahal jelas, secara managemen keduanya terpisah. Hal ini lah yang di dapat Komisi C saat melakukan kunjungan kerja ke Hotel Soechi, salah satu hotel di Kota Medan, Selasa kemarin (20/1/2015). Dikatakan Salman, kamuflase itu di perparah lagi adanya peredaran minuman keras di dalam tempat hiburan tersebut.
"Jadi apapun ceritanya, keberadaan miras di Medan masih illegal dan kami meminta pihak berwenang merazia dan melarang peredaran miras di daerah ini," jelasnya sembari mengimbau kepada seluruh lokasi hiburan untuk tidak menjual miras dan mempekerjakan wanita untuk melayani tamu Lady Companion (LC).
Pada pertemuan itu, Salman meminta pihak manajemen Hotel Soechi untuk menunjukkan surat izin perpanjangan pengelolaan aset Pemko Medan. Namun hal itu tidak dipenuhi pihak manajemen. Komisi C juga meminta surat pembayaran pajak tetapi pihak hotel hanya menyerahkan surat keterangan lunas pajak dari Dinas pendapatan Kota Medan tanpa merincikan biaya dan pajak apa yang sudah dilunasi.
Karena sebahagian besar permintaan Komisi C tidak dipenuhi manajen hotel, DPRD Medan rencanya menjadwalkan ulang kunjungan kerja dengan pihak Hotel Soechi Medan. Salman juga mengutarakan tahun ini diperkirakan tiga lokasi aset Pemko Medan yang dikelola pihak ketiga seperti Hotel Soechi.
Dalam pertemuan ke depan pihak Hotel Soechi berjanji akan menunjukkan surat-surat perjanjian pemakaian lahan, izin restoran, izin hiburan dan lainnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA