Bocah berusia tiga tahun bernama Nasya tewas setelah terjatuh dari lantai III Bandara Kualanamu Internasional Aiprot (KNIA), Kamis (15/1/2015). Anak dari Hetty Setiawani (26) warga Jalan Rawe VI Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan tewas setelah masuk kedalam sela - sela eskalator yang berada dilantai III bandara tersebut.
Korban sempat dibawa kerumah sakit Rumah Sakit (RS) Patar Asih.Karena mengalami luka parah, korban dibawa kerumah sakit Grand Medistra di Jalinsum Medan-Lubukpakam.Namun tuhan berkata lain, setelah dua jam berada disana nyawa korban tidak tertolong.
Informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula saat korban, ibu dan kakek bernama Siburian (51) dan neneknya Berliana Samosir (50) mengantarkan tantenya ingin terbang ke Jakarta dengan menggunakan maskapai Lion Air.
Saat berada di lantai III bandara KNIA, tepatnya di ruang keberangkatan, korban diduga terlepas dari peratian ibu, kakek dan neneknya. Disitu, korban lalu mendekati eskalator bandara tersebut, hingga masuk ke sela -sela eskalator dan terjatuh hingga kelantai I bandara itu.
"Lepas dari pantuan keluarganya bang," ujar seorang penumpang bernama Iwan (25).
Melihat kejadian itu,tim Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) membawa korban kerumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.Tante korban juga membatalkan penerbangannya.
Pantauan dirumah sakit Medistra, kakek korban Jonter Siburian tampak belum ikhlas ditinggalkan cucu kesayangannya.Hetty sang ibu juga tampak lemas ketika nyawa sang anak tak mampu diselamatkan. Sang ibu juga tampak dirawat untuk menghilangkan syoknya. "Apa yang mau aku bilang sama bapak Nasya. Pintar kali anak aku itu pak.Tahun depan kan sekolah dia," ungkap Hetty.
dr Dede Fadli Azharie yang menangani korban mengaku korban mengalami patah tulang dasar di bagian kepalanya."
"Ketika korban mengalami patah tulang, kecil kemungkinan korban bisa tertolong. Korban juga mengalami pendarahan pada paru-paru, " jelasnya.
Kapolsek Beringin, AKP Iwan Kurnianto. AKP Iwan mengatakan,pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini.
"Dugaan awal ini merupakan kelalaian oraqng tua yang tidak mengawasinya.Kita lihat dulu dari CCTV, " jelasnya.
Manager Humas PT Angkasa Pura (AP) II Cabang KNIA, Dewandono Prasetyo mengatakan, akan menindaklanjuti insiden ini.
"Di travelator yang mau mengarah naik ke atas. Pertama-tama, atas nama AP 2 kami prihatin. Jadi akan kita lihat dari CCTV kita sendiri," ungkapnya.
Pihak PT AP II Cabang KNIA juga akan menanggung biaya perawatan korban mulai dari rumah sakit hingga dimakamkan.
"Kepada pengguna jasa untuk dapat lebih berhati-hati lagi," jelasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA