Pemerintah Kota Medan tidak memiliki jurus jitu untuk mengatasi konflik sosial yang terjadi di kawasan Medan Area. Pasalnya hingga kini, penolakan warga untuk pindah ke rumah susun sewa di Kecamatan Medan Amplas yang disediakan Walikota Medan Dzulmi Eldin, ditanggapi dingin oleh puluhan warga yang menjadi korban penggusuran pembangunan jalur ganda milik PT KAI. Hal itu diketahui ketika medanbagus.com, Selasa kemarin (13/1/2015), melemparkan pertanyaan tersebut kepada orang nomor satu di kota ini, tentang penolakan warga yang tidak mau pindah lantaran mereka mencari nafkah dikawasan penggusuran tersebut.
Menurut Eldin, fokus Pemko Medan hanya pada perelokasian warga ketempat yang dianggap layak, bukan untuk mencarikan solusi seperti pekerjaan mereka.
"Kita (Pemko Medan-red) fokus pada merelokasi aja bukan yang lain," jelasnya sambil berlalu pergi meninggalkan awak media, usai menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba di lapangan Cadika Kecamatan Medan Johor.
Tidak jauh berbeda dengan Walikota Medan. Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga juga tak terfikir untuk mencari solusi guna mengatasi permasalahan klasik yang di alami warga Jalan Timah Medan. Malah Ikhwan berharap warga korban penggusuran bersabar dan mendukung proses pembangunan jalur ganda tersebut. Seolah olah politisi Gerindra ini tidak menyadari, bahwa dirinya merupakan perwakilan masyarakat yang duduk di parlemen.
"Saya minta warga memahami situasi yang terjadi saat ini. Semuanya itu kan demi pembangunan. Kami pun di dewan mendesak Pemko Medan agar melakukan dialog kembali dengan warga," ucapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA