post image
KOMENTAR
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan tiga orang yang menyerang kantor Charlie Hebdo di Paris yang menewaskan sejumlah orang. Tindakan brutal tersebut bukan saja merusak nama baik Islam, melainkan juga merusak nilai-nilai kemanusian.

Namun di sisi lain, lanjut Fadli, negara-negara Barat yang menjunjung tinggi kebebasan tanpa batas itu untuk juga introspeksi. Negara-negara Barat harus sadar bahwa tidak ada kebebasan yang tanpa batas.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Fadli menegaskan, perilaku yang mengganggu kepercayaan dan keyakinan orang lain atas nama kebebasan, sebagaimana dilakukan Charlie Hebdo, jelas-jelas tindakan yang bisa menyakiti kelompok lain dan bisa menggangu toleransi yang terus diperjuangkan.

"Pasti semua orang terganggu bila ada orang yang menghina tokoh-tokoh atau nabi-nabi. Semua orang pasti terganggu dengan penghinaan pada Nabi Muhammad, pada Yesus, pada Budha atau sosok spiritual yang lain," kata Fadli Zon di sela-sela acara Asia Pasicif Parliamentery Forum (APPF) ke-23 di Quito Ekuador, Senin, (12/1/2015).

Fadli juga menilai, parade oleh warga Perancis untuk mengutuk aksi brutal penyerangan tersebut sangat bagus. Namun sekali lagi, warga Barat juga harus introspeksi. Dipastikan, pemahaman mainstream umat Islam di dunia pasti mengutuk tindakan brutal.

"Tapi negara-negara Barat juga jangan menimbulkan suatu reaksi balik yang bisa memicu konflik-konflik baru, terutama pada kalangan Islam," kata Fadli.

"Jangan lupa dunia Islam adalah dunia yang besar, dengan miliaran penganut dan mereka memiliki paham yang beragam, dari yang moderat sampai yang ekstrem. Jangan memancing dengan penghinaan yang bisa memicu kebangkitan ekstrimisme," sambung Fadli mengingatkan.

Fadli pun menyayangkan, dua pelaku Charlie Hebdo, Said Kouachi dan Cherif Kouachi, ditembak hingga tewas tanpa proses pengadilan. Mestinya, pelaku bisa diadili semua sehingga bisa diketahui latarbelakang dan motivasi penyerangan tersebut.

"Untuk mendiagnosa satu persoalan harus diketahui latarbelakangnya apa, akar persoalnnya apa," demikian Fadli.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel