Warga pada tiga desa di Sumatera Utara khawatir atas keberadaan harimau yang berkeliaran dekat dengan perkampungan mereka dan memangsa ternak warga. Ketiga desa tersebut secara kebetulan memiliki lokasi yang berdekatan dengan Taman Margasatwa Dolok Surungan seperti Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir. Kemudian di Desa Kuala Beringin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, serta Desa Lobu Rappa, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan.
Pada Senin (12/1/2015), tim Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Resor Tanjung Balai – Asahan masih menelusuri keberadaan harimau tersebut. Jejaknya sulit ditemukan lagi karena tersapu hujan lebat beberapa hari terakhir.
"Berdasarkan bekas cakar di leher ternak yang dimangsa, serta jejak yang ditinggalkan di lokasi, diduga ini harimau," Kata Kepala Resor KSDA Tanjung Balai - Asahan Raja Karson, Senin (12/1/2015) sore.
Mengenai penyebab harimau berkeliaran di areal pemukiman warga, Raja Karson belum berani memberi kepastian. Menurutnya, kondisi seperti ini kemungkinan terjadi karena harimau tersebut sudah tua sehingga tidak mampu berburu lagi maupun karena kerusakan habitatnya termasuk perburuan.
"Tiga tahun lalu juga ada laporan penyambangan harimau di Bandar Pulau, Asahan, ya masih berdekatan dengan lokasi saat ini. Bisa jadi harimau yang sama," ungkapnya.
Atas laporan warga ini, kata Raja, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan membuat laporan awal ke pihak atasan, Balai Besar KSDA Sumut. Selain itu menelusuran juga dilakukan dalam upaya menemukan harimau tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA