Said Kouachi (34) dan adiknya Cherif Kouachi (32) tewas setelah terlibat adu tembak dengan polisi yang mengepung mereka di kawasan industri Dammartin-en-Goele, di utara Paris (Jumat malam, 9/1).
Dua hari sebelumnya kakak beradik Kouachi menyerang kantor Charlie Hebdo. Serangan yang menewaskan 10 jurnalis dan dua orang polisi itu dinilai sebagai teroris paling besar di Prancis dalam 50 tahun terakhir.
Di saat yang hampir bersamaan, sekitar 50 kilometer dari tempat Kouachi bersaudara terbunuh, Amedy Coulibaly (32) juga tewas diterjang peluru panas polisi di sebuah supermarket di Porte de Vincennes.
Sehari sebelumnya Coulibaly dan istrinya Hayat Boumeddiene (26) membunuh seorang polisi wanita dan seorang penyapu jalan.
Sebanyak 16 sandera berhasil diselamatkan dalam dua aksi saling tembak di dua tempat itu.
Hingga kini polisi masih mencari Hayat Boumeddiene.
Harian Le Journal de Dimanche melaporkan bahwa tahun lalu Coulibaly pernah dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun karena terlibat dalam rencana membebaskan Sman Ait Ali Belkacem, pelaku pengeboman museum kereta api di tahun 1995. Tetapi entah mengapa, Boulibaly dibebaskan lebih awal dari masa hukumannya.
Dalam wawancara via telepon dengan stasiun BFMTV saat drama penyanderaan dan saling tembak terjadi Boulibaly mengatakan bahwa aksi yang dilakukannya bersama Boumeddiene memiliki kaitan dengan penyerangan Charlie Hebdo. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA