Pangkalan Bun mendadak disesaki orang dari wilayah lain. Pasalnya, tempat itu dijakdikan simpul pertemuan operasi SAR pencarian AirAsia QZ8501 dan pewarta dari berbagai wilayah di Indonesia bahkan mancanegara.
Di tengah-tengah membludaknya pengunjung ke Pangkalan Bun, batu kecubung (amethys) dari Pangkalan Bun tiba-tiba semakin berkilau. Pasalnya, pengunjung dari berbagai wiayah yang memburu informasi mengenai pesawat yang jatuh dua pekan silam itu pun menyempatkan diri memborong batu berkualitas dengan pancaran warna ungu tua itu.
"Kebetulan pas ke sini, jadi sekalian beli untuk dipakai sendiri dan oleh-oleh. Saya sudah pernah mendengar batu kecubung di sini sangat bagus. Kalau di Jakarta, harganya berkali-kali lipat," kata Rudi, salah seorang pengunjung, seperti dilansir Antaranews, Jumat (9/1).
Pangkalan Bun pun menyediakan aneka jenis batu. Mulai dari batu kecubung, merah delima, safir, virus, mata kucing, american star dan lain. Harga ditawarkan bervariasi mulai Rp 25.000 hingga lebih Rp 1 juta.
Batu kecubung Pangkalan Bun mempunyai ciri khas menarik. Saat direndam di air, batu berwarna ungu khas Pangkalan Bun ini akan terlihat transparan tetapi ada gurat-gurat seperti akar di bagian dalam.
"Lihat sendiri, kecubung Pangkalan Bun berbeda dengan kecubung dari daerah tetangga. Kecubung Pangkalan Bun terlihat unik karena ada seperti urat-uratnya di bagian dalam," kata salah seorang penjual batu permata.
Warga di Kalimantan Tengah selama ini sudah mengenal Pangkalan Bun sebagai salah satu tujuan wisata. Selain memiliki kawasan konservasi satwa langka di Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun pun memang terkenal dengan batu kecubung indahnya. [hta]
KOMENTAR ANDA